BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-SMP Al Quran dan Dakwah Alam (SMP ADA) merupakan satu sekolah yang memadukan pembelajaran umum setingkat SLTP dan juga pembelajaran Al quran dan dakwah alam.
Secara resmi SMP ADA ini dilaunching oleh Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto dalam seminar pendidikan yang diikuti oleh pada guru sekolah dasar di Pendopo Dipayudha Banjarnegara.
Keberadaan SMP ADA ini diharapkan mampu menjadi solusi dalam menangani masalah anak tidak sekolah di Kabupaten Banjarnegara yang masih tergolong tinggi. "Kami merespon positif dibukanya sekolah baru ini, dan berharap bisa ikut berpartisipasi dalam mengurangi jumlah anak tidak sekolah," kata Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso.
Kepala Disdikpora Banjarnegara Teguh Handoko mengatakan, selama ini jumlah anak tidak sekolah di Banjarnegara masih terdapat banyak perbedaan antara pusat dan daerah, bahkan angka di lapangan sebenarnya lebih kecil dari data pusat yang bersumber dari data Dapodik.
"Di lapangan memang datanya ada yang berbeda, berdasarkan data dari pusat yang bersumber dari Dapodik, anak tidak sekolah di Banjarnegara mencapai 5.009 anak, namun di lapangan justru lebih kecil. Dan ini akan kami segera tindak lanjuti serta melakukan verifikasi, dan kami tentu akan berkoordinasi dengan sekolah," katanya.
Sementara itu, dalam materinya Subeno menyampaikan bahwa untuk mengatasi adanya perbedaan anak tidak sekolah ini membutuhkan sinergitas lintas sektoral, namun masalah ini sendiri muncul karena masih banyaknya kultur masyarakat yang kurang peduli dengan pendidikan.
"Kalau ada orang yang bilang lulus SD saja sukses dan kaya raya jadi pengusaha, guru tidak boleh kalah akal. Gunakan logika terbalik. Kalau lulus SD saja jadi pengusaha sukses, maka kalau lulus SMA atau kuliah pasti bisa jadi pengusaha nasional," katanya.
Sementara itu narasumber lainnya Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Provinsi Jawa Tengah Heni Purwono mengungkapkan data, permasalahan ATS sudah muncul sejak awal kemerdekaan.
"Jaman Bung Karno dari angka 1,5 juta anak menjadi 2,7 juta anak yang masuk SD. Namun 60 persennya tidak sampai lulus. Memang urusan pendidikan itu butuh gotong royong semua pihak. Karena itu amanah konstitusi," katanya.
Ketua Yayasan Yanmu Payaman Cabang Banjarnegara Puji Raharjo selaku pengelola SMP ADA mengatakan, hadirnya SMP ADA ini merupakan konsep sekolah Al Quran yang dipadukan dengan dakwah alam.
"Kami berharap masyarakat Banjarnegara menerima keberadaan sekolah kami. Kami menerima anak-anak yang tidak sekolah. Kami juga nanti membuka PKBM agar lebih fleksibel. Prinsipnya kami ingin membantu pemerintah memajukan pendidikan di Banjarnegara," katanya.
Editor : Adel