get app
inews
Aa Text
Read Next : Yuk Waspada, 205 Desa di Banjarnegara Zona Merah Multi Bahaya Bencana

Jangan Panik, Ini Cara Cegah Speech Delay Pada Anak

Senin, 11 Desember 2023 | 06:13 WIB
header img
Pembicara saat menyampaikan materi dihadapan walimurid Dadelion di Kalibening

BANJARNEGARA,Inewsbanjarnegara.id- Speech delay adalah kondisi di mana perkembangan kemampuan berbicara pada anak lebih lambat dibandingkan dengan anak-anak sebaya mereka. Anak dengan speech delay mungkin mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata, membuat kalimat, atau menggunakan kata-kata dengan benar sesuai dengan perkembangan usianya. Speech delay dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik, masalah pendengaran, masalah perkembangan otot bicara, atau faktor lingkungan. Hal tersebut disampaikan Akbar Pandu Setyawan, terapis wicara dari Natura Kids kepada puluhan wali murid di PAUD Dandelion Kalibening, Rabu (6/12/2023).

"Orang tua diharapkan tidak panik dan putus asa jika mempunyai anak dengan speech delay. Itu bisa diselesaikan dengan orang tua paham metode pengetahuan dan ketrampilan dalam pengasuhan," katanya.

Beberapa anak mungkin mengalami speech delay sementara dan dapat mengejar ketertinggalan mereka seiring waktu dengan dukungan yang tepat, sementara yang lain mungkin memerlukan intervensi lebih lanjut, seperti terapi bicara. Speech delay pada anak dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi orangtua. Namun, ada berbagai cara yang dapat diambil untuk merangsang perkembangan kemampuan berbicara anak. 

Sangat penting, kata Akbar, pentingnya orang tua  perlu memperhatikan anak dalam berbicara. Berdasarkan studi pada tahun 2016 menjelaskan bahwa anak-anak dengan permasalahan bahasa menunjukkan adanya gejala-gejala yang mengarah pada masalah emosional, sosial, perilaku, dan akademik. Studi pada tahun 2018 menjelaskan bahwa anak-anak dengan permasalahan bahasa menunjukkan permasalahan perilaku yang lebih tinggi dibandingkan anak-anak pada umumnya.

"Dampaknya, mempengaruhi sikap sosial, emosional, perilaku, kognitif (fungsi eksekutif) dan akademik baik kemampuan membaca dan menulis. Sedangkan tanda dan gejala speech delay anak adalah anak kesulitan menjalin kontak-mata (joint attention) dengan lawan komunikasi, mengabaikan lawan komunikasi, kesulitan mempertahankan komunikasi timbal-balik," katanya. Selain itu, anak cenderung menghindari komunikasi lisan dan sering menggunakan perilaku menangis atau tantrum untuk memenuhi keinginannya termasuk kesulitan memahami pesan yang disampaikan oleh lawan komunikasi dan tidak menunjukkan penambahan kosakata dan ucapan yang tidak jelas.

Kabid Kurikulum Dandelion Banjarnegara, Ernawati mengatakan, dengan adanya pengetahuan dari nara sumber, diharapkan orang tua dapat lebih banyak memberikan waktu bermain interaktif antara anak dan orangtua dengan optimal selama tumbuh kembangnya. "Stimulasi yang efektif adalah stimulasi yang diterapkan dengan memperhatikan proses konseptualisasi. Apabila konseptualisasi tidak berjalan dengan baik, maka perlu adanya asesmen terhadap tiap-tiap proses," katanya. 

Pembina Yayasan Khalimul Khasan, Tuti Haryati mengatakan, hasil dari asesmen tersebut berupa program yang disesuaikan dengan kondisi anak. Sekolah Dandelion memiliki peran aktif untuk mengkaji kondisi anak, menyesuaikan program dan memberikan layanan dengan maksimal. " Keluarga memiliki peran untuk melakukan pengulangan dari program yang telah disesuaikan. Kolaborasi peran Sekolah dan Keluarga menciptakan lingkungan belajar yang sehat," katanya.

Hadir dalam parenting tersebut selain para wali murid Dandellion Kecamatan Kalibening dan Karangkobar, juga dari Yayasan Khalimul Khasan selaku pemilik yakni Tuti Haryati, Rehan Sapto Rosada, Endah Wahyuning Rahutami. Kepala PAUD Dandelion Kalibening Nofa Arifah,Dandelilon Karangkobar, Isna Rasyidah.(fan)

Editor : Adel

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut