BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id - Daun insulin, atau masyarakat Banjarnegara mengenalnya dengan nama 'paitan crepeng'. Pohon jenis perdu ini biasa dijumpai ditepi jalan raya dan selama ini hanya dikenal sebagai tanaman obat gatal menahun atau 'gudig'. Ciri-ciri tanaman ini antara lain berdaun hijau tua, bunganya berwarna kuning berbentuk seperti bunga aster. Selain itu tanaman daun insulin masih sekerabat dengan bunga matahari dan berasal dari Pengunungan Andes di Peru lalu menyebar ke sejumlah belahan dunia termasuk Indonesia.
Ketua Umum Perhimpunan Kedoktera Digital Terintegrasi Indonesia (Predigti), dr. Agus Ujianto Msi. Med. SpB mengatakan, dilansir dari laman Wikipedia, tanaman insulin atau Yakon, adalah salah satu tanaman yang berasal dari Meksiko dan menyebar ke Amerika hingga Asia-Afrika. Di Indonesia, tanaman ini banyak dibudi daya pada daerah Wonosobo, Bandung, dan Jogja dengan nama ilmiahnya Smallanthus sonchifolia. Ciri-ciri tanaman ini antara lain berdaun hijau tua, bunganya berwarna kuning berbentuk seperti bunga aster.
Selain itu tanaman daun insulin masih sekerabat dengan bunga matahari dan berasal dari Pengunungan Andes di Peru lalu menyebar ke sejumlah belahan dunia termasuk Indonesia. Turun temurun, masyarakat menjadikan tanaman tersebut sebagai campuran air untuk mandi sebagai obat gatal dan jamur. Biasanya,daunnya direbus hingga mendidih setelah hangat, air rebusan tersebut untuk mandi atau berendam.
Selain sebagai terapi untuk atasi penyakit kulit, daun insulin dipercaya mampu membantu proses penyembuhan penyakit diabetes. Daun insulin dianggap dapat membantu tubuh untuk memproduksi insulin dengan memperkuat sel beta pankreas dalam tubuh. "Cara membuat ramuannya yakni cukup dengan merebus lima lembar daun insulin segar dengan air bersih dua gelas. Ketika air tinggal tersisa separohnya segera diangkat. Air tersebut diminum dua kali sehari, masing-masing satu setengah gelas. Jika kadar gula darah sudah normal, mengonsumsi ramuan daun insulin dihentikan," katanya. Meski begitu, daun insulin tidak benar-benar mengobati penyakit diabetes. Metode ini hanya dapat mencegah pengidap diabetes untuk tidak mengalami komplikasi berbahaya.
Selain itu, penggunaan tanaman herbal ini sebaiknya di bawah pengawasan dokter. Dokter akan menilai apakah ada efek samping yang mungkin terjadi jika dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan yang ada.
Editor : Adel