BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Kabupaten Banjarnegara menggelar wisuda purna wiyata angkatan ke-11. Prosesi wisuda berlangsung di Pendapa Dipayuda Adigraha, Sabtu (9/3/2024).
Dalam wisuda tersebut diserahkan sertifikat kelulusan serta penyematan samir kepada 48 siswa angkatan (bregada) yang dilakukan oleh DPW Permadani Jateng Yohanes Eko Sarono dan Aris Waluyo.
Prosesi diiringi gamelan live dari Karawitan Permadani. Para siswa yang diwisuda kemudian mempersembahkan panembrama dan lancaran Permadani Kuncara sebagai tanda syukur telah selesai melaksanakan pendidikan. Pada kesempatan tersebut juga ditetapkan satu siswa terbaik, atas nama Ayip Susilo.
Dalam sambutannya, DPP Permadani Raden Tumenggung Suko Prayitnodipuro menyampaikan terima kasih atas suksesnya pawiyatan dan wisuda Permadani Banjarnegara angkatan XI. Menurutnya, Permadani berterima kasih atas perhatian Pemerintah Kabupaten yang memberikan dukungan dan fasilitas seperti tempat wisuda dan juga ruang untuk jalannya kegiatan Permadani.
"Sebelum menjalani wisuda, para siswa ini mendapatkan pendidikan. Sebagai warga Permadani harus setia memegang Tri Niti Yogya dengan menjadi juru ladosing bebrayan. Menjadi pelayan bagi masyarakat," ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Tursiman mengatakan, falsafah Permadani sangatlah mulia. Dimana setiap warga Permadani hendaknya bersikap dan berperilaku sesuai dengan sesanti ‘TRI NITI YOGYA’, yang artinya terus berupaya menciptakan kedamaian, menjadi abdi masyarakat yang baik, dan selalu berperilaku menyenangkan orang lain.
"Hal ini selaras dengan visi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Tentu akan sangat baik jika semua aparat melaksanakan falsafah seperti ini. Karena dalam era sekarang, aparat adalah abdi masyarakat," katanya.
Sementara itu Ketua Permadani Kabupaten Banjarnegara, Bagong Sugiyanto mengatakan, 48 siswa yang diwisuda telah menempuh ujian tulis dan pendadaran paragan atau ujian praktik. Sebelumnya, mereka menjalani pendidikan dan pelatihan (pawiyatan) selama enam bulan, dengan materi meliputi : basa dan sastra Jawa, kepanatacaran, ngadi busana, renggeping wicara, Adat Jawa, padhuwungan, tata krama, sekar setaman, juga sekar gendhing.
Editor : Adel