get app
inews
Aa Text
Read Next : Bertemu Gen Z di Banjarnegara, Ganjar Cerita Masa Sulit Saat Muda

Modal ATM, Pemuda Alumni SMPN 1 Kalibening Banjarnegara Ciptakan Berbagai Mesin Produksi Sederhana

Minggu, 09 Februari 2025 | 17:20 WIB
header img
Panca saat menunjukkan cara kerja mesin CNC hasil rakitannya kepada sejumlah siswa yang tertarik belajar tehnologi sederhana belum lama ini_istimewa

BANJARNEGARA,banjarnegara.inews.id -  Siapa sangka, Panca Adi S (31), warga Desa Sidakangen Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara ternyata mampu ciptakan berbagai mesin produksi secara sederhana. Baik mesin tehnologi pertanian, produksi makanan UMKM, mesin sekelas pabrikan hingga mesin produksi kerajinan tangan.

"Saya membuat mesin dengan karakter tehnologi robot dan tidak robot. Mulai tahun 2017 saya mulai buat mesin. Mesin yang pertama saya buat adalah mesin CNC Router yaitu mesin untuk mengolah bahan kayu menjadi seni kerajinan," katanya. Panca sendiri bukan lulusan sarjana mesin atau mekanik melainkan hanya lulusan SMP ditahun 2009 lalu. Mesin itu, kata Panca dibuat dengan sistim ATM yaitu amati tiru dan modifikasi dengan memanfaatkan berbagai tehnologi yang ada di internet.

Menurut Panca, meski hanya tamatan SMP, kecintaannya pada teknologi dan seni tak pernah terbatas. Justru, ini jadi motivasi untuk terus belajar dan berkembang. " Saya belajar secara mandiri, menggunakan logika sederhana yang terus saya kembangkan. Apalagi di era digital ini, informasi begitu mudah diakses lewat internet. Bagi saya, internet adalah guru terbaik mulai dari meniru, memodifikasi, hingga memahami hal-hal baru," katanya. 

Yang paling penting baginya adalah memahami perhitungan matang sebelum menjalankan proyek. Baik itu desain 3D model, perhitungan bahan, fungsi, efisiensi energi, atau hal teknis lainnya. Semuanya dipelajari hingga akhirnya berhasil merakit mesin-mesin industri untuk UKM hingga pabrik.   

Menurut Panca, pendidikan formal bukan satu-satunya jalan. Namun karena keterbatasan waktu dan biaya membuatnya memilih jalur ATM. "Skill tidak bisa dibeli tapi didapat dari kerja keras dan dedikasi untuk memahami setiap detail pengetahuan," katanya. Setiap proyek atau pekerjaan adalah tantangan baru sehingga dengan memahami hal-hal baru adalah cara terbaik untuk berkembang.

Gabungkan Seni dan Teknologi dalam Industri Kerajinan

Pada 10 Desember 2024, Panca berkesempatan untuk memperkenalkan dan mengajarkan siswa-siswi SMA tentang kegunaan serta dampak positif penggunaan mesin otomatis dalam dunia industri kerajinan. Kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan generasi muda tentang pentingnya menggabungkan seni dan teknologi dalam menciptakan produk yang bernilai tinggi.

" Saya menggunakan mesin CNC Laser Cutting hasil rakitan sendiri sejak tahun 2018. Mesin ini telah menjadi alat utama dalam berbagai kebutuhan industri, mulai dari pengolahan kayu, akrilik, hingga bahan-bahan lainnya," katanya.

Awalnya, dirinya ingin memiliki mesin sederhana yang berbasis robot atau mesin yang bisa berjalan sendiri. Namun, ternyata mesin kecil dengan teknologi otomatisasi sangat mahal harganya dipasaran. 

"CNC laser pasaran di internet harga sampai Rp. 20 jutaan itupun hanya berdimensi area kerja 20x30 cm. Dengan total biaya pembuatan kurang lebih Rp 11 jutaan dan dimensi kerja yang lebih luas yaitu 90x60 cm. ATM saya jalankan sehingga bisa dibuat mesin cnc dengan sederhana tanpa kehilangan tehnik robotiknya serta presisi," katanya.

Teknologi, seperti mesin CNC Laser Cutting, memang memiliki dampak ganda. Di satu sisi, teknologi dapat mengurangi keterampilan tangan tradisional, namun di sisi lain, teknologi menuntut manusia untuk memiliki kreativitas yang tinggi. Dengan adanya teknologi, baik yang murah maupun mahal, presisi dan kecepatan dalam menghasilkan produk kerajinan dapat ditingkatkan secara signifikan.

Bagi Panca, seni dan teknologi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya harus dipelajari dengan serius karena setiap industri pasti berkaitan dengan bentuk dan fungsi. Kombinasi ini merupakan kunci keberhasilan dalam menciptakan produk yang berkualitas.

Salah satu aspek penting adalah pemanfaatan bahan sisa produksi. Bahan-bahan yang biasanya dianggap limbah dan dapat merusak lingkungan, justru dapat diolah menjadi produk kerajinan yang bernilai ekonomis. 

Meskipun kerajinan di Indonesia belum sepenuhnya dihargai dengan nilai yang tinggi, setidaknya ada pemikiran manfaat dari bahan sisa tersebut. Dengan teknologi, semua  dapat diubah menjadi sesuatu yang berguna dan bernilai termasuk limbah yang sudah dianggap tidak berguna.

"Saya berharap generasi muda atau Gen Z, pelajar dan sekolah dapat memahami bahwa seni dan teknologi adalah dua hal yang saling melengkapi. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, kita tidak hanya dapat menciptakan produk yang presisi dan cepat, tetapi juga dapat berkontribusi dalam mengurangi limbah dan meningkatkan nilai ekonomis dari bahan sisa produksi," katanya.

Editor : Adel

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut