Siswa Duafa SMAN 1 Sigaluh Dapat Bantuan Masuk PTN

BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara merupakan satu sekolah ramah duafa yang ada di Banjarnegara, dalam setiap tahunnya, sekolah ini telah membantu para siswanya masuk ke Perguruan Tinggi Negeri.

Bantuan tersebut diberikan pada siswa duafa untuk keperluan registrasi, cek kesehatan, hingga mengurus keperluan lain sebelum dirinya resmi menjadi mahasiswa di perguruan tinggi tersebut.

Baca Juga

Dukung GABS, Guru dan Siswa SMAN 1 Sigaluh Masak dan Makan Bersama

Plt Kepala SMAN 1 Sigaluh Ibnu Rohmadi melalui Wakasek Humas Heni Purwono mengatakan, sebagian besar para siswa duafa yang diterima di PTN merupakan siswa dari jalur KIP Kuliah, sehingga untuk biaya pendidikan selama kuliah sudah ditanggung oleh pemerintah.

Hanya saja, sebelum proses penerimaan sebagia mahasiswa KIP Kuliah, tentu saja ada beberapa patahan proses administrasi yang membutuhkan biaya secara mandiri. Untuk itu, pihak sekolah hadir dengan membantu para siswa tersebut. Kegiatan tersebut merupakan satu komitmen dari sekolah dalam memberikan dukungan pada siswa duafa untuk terus melanjutkan kuliah. 

"Tahun ini, ada enam siswa yang diterima di Unsoed, dan kebetulan enam siswa ini termasuk siswa duafa yang mendaftar SNBP melalui jalur KIP kuliah, sehingga sekolah membantu untuk pengurusan awal resgistrasi calon mahasiswa," ujarnya.

Baca Juga

Kompak, Siswa SMAN 1 Sigaluh Bongkar TPS Samping Sekolah

Menurutnya, bantuan ini diberikan untuk siswa duafa yang sudah diterima di perguruan tinggi, meskipun biaya pendidikan sudah ditanggung KIP, namun masih ada beberapa biaya yang harus ditanggung mandiri sebelum prosesi pendaftaran selesai.

"Kita bantu untuk registrasi dan lainnya, seperti cek kesehatan, pengurusan lapor diri, dan lainnya, siswa ini kita bantu, karena mereka benar-benar tidak mampu," katanya. 

Selain itu, dia juga mengatakan jika kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sekolah untuk dapat menghantarkan anak didiknya hingga ke perguruan tinggi, sebab mereka juga memiliki hak yang sama dalam meraih pendidikan.

Editor : Adel