Guru Harus Kretaif dan Mau Upgrade dalam Pembelajaran

BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Perkembangan zaman terus terjadi, metode pembaljaaran juga harus berubah, sehingga para guru maupun tenaga pendidik harus berani meng upgrade diri dalam model pemblajaran.

Pada era digital seperti saat ini, metode pembelajaran siswa dengan menggunakan model pembelajaran visual dinilai lebih efektif, sebab metode ini akan lebih mudah diingat oleh siswa, hal ini diungkapkan oleh Direktorat Diknas Kemendikbudristek Irfan Steviano saat pelatihan penguatan penerapan karya video dalam pembelajaran di PGRI Banjarnegara.

Baca Juga

Launching SIM Andipa, SMPN 1 Banjarnegara Siap Terapkan Smart School

Bukan tanpa alasan, dari hasil penelitian menyebutkan bahwa otak manusia 80 persen akan lebih mudah mengingat sesuatu secara visual, sehingga metode pembelajaran visual dinilai lebih efektif, untuk itu sebagai tenaga pendidik atau guru juga dituntut untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan media visual pada pembelajaran demi menarik minat peserta didiknya.

Artinya, model pembelajaran secara visual akan lebih memudahkan para siswa, motode ini juga akan membuat para siswa lebih tertarik. Kuncinya bagaimana para guru ini mampu membuat video pembelajaran yang bisa menarik minat para siswa untuk belajar.

"Guru tidak boleh membuat video pembelajaran yang biasa-biasa saja, penampilan juga harus bagus hingga bisa menarik minat siswa untuk melihat dan menontonnya," katanya.

Baca Juga

Guru Sejarah Banjarnegara Belajar Cagar Budaya ke Prambanan

Untuk membuat video menarik, tidak harus bermodal mahal dengan alat-alat yang rumit. Menggunakan platform zoom meeting yang gratisan pun bisa.

"Hal terpenting yang harus dilakukan guru adalah secara teknis menguasai. Karena fitur-fitur untuk mempercantik video juga tersedia secara gratis. Hanya bermodal laptop, guru mustinya bisa membuat konten-konten pembelajaran video yang menarik,” katanya.

Ketua Umum Yayasan Sahabat Muda Indonesia Heni Purwono mengatakan, apa yang sudah dilatihkan dalam Program Organisasi Penggerak (POP) ini dapat dikembangkan oleh para guru yang sudah mengikuti kegiatan pelatihan.

Editor : Adel