get app
inews
Aa Text
Read Next : Deteksi Kebocoran, Perumdam Tirta Serayu Kabupaten Banjarnegara Terapkan Sistime SCADA

Dusun Sodom Gomorah di Banjarnegara yang Lenyap Misterius dalam Semalam, Begini Kisahnya!

Senin, 31 Juli 2023 | 20:25 WIB
header img
Jejak Dusun Sodom Gomorah di Banjarnegara masih terlihat. Dusun tersebut lenyap misterius dalam semalam mirip laknat Alloh kepada kaum Nabi Luth. Foto: Dok/SINDOnews

JAKARTA, iNews.id - Pada zaman Nabi Luth, Allah SWT menunjukkan amarah dan kutuk-Nya dengan menghancurkan dan melenyapkan dua kota pada masa itu. 

Kedua kota itu dihancurkan karena penduduknya sering melakukan perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT, seperti mabuk-mabukan, berzina, dan berjudi.

Kedua kota tersebut dikenal dengan nama Sodom dan Gomorah. Dalam bahasa Ibrani, Sodom berarti "terbakar," sementara Gomorah berarti "terkubur." Dan memang, itulah yang terjadi pada kota-kota tersebut, yaitu terbakar dan terkubur.

Peristiwa ini hampir mirip dengan apa yang menimpa Dusun Legetang di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng).

Dusun Legetang tiba-tiba menghilang karena bencana tanah longsor yang secara tiba-tiba menelan kampung beserta seluruh isinya. Kisah tragis hilangnya Dusun Legetang ini telah diceritakan turun-temurun oleh masyarakat sekitar, mulai dari kakek-nenek hingga orang tua mereka.

Kisah nyata tentang daerah yang hancur akibat perilaku maksiat penduduknya ada di Kabupaten Banjarnegara. Konon, Dusun Legetang menghilang karena tertimbun longsor secara mendadak pada 16 April 1955.

Cerita ini masih terus beredar di kalangan masyarakat sekitar. Bahkan, untuk menemukan bekas Dusun Legetang yang hilang dalam semalam, tidaklah sulit jika Anda berada di Wonosobo. Perjalanan dari Wonosobo menuju Dieng, berbatasan dengan Banjarnegara, hanya memakan waktu satu jam jika menggunakan sepeda motor dan tidak terjebak macet.

Untuk mencapai Dusun Legetang yang hilang tersebut, Anda bisa bertanya kepada tukang ojek yang biasa mangkal di kawasan Dieng, Wonosobo. Mereka mengetahui rute menuju Dusun Legetang, Desa Pekasiran, Kecamatan Batur.

Menurut cerita masyarakat sekitar, setiap malam warga dusun tersebut mengadakan tarian erotis yang dibawakan oleh para penari perempuan, yang akhirnya berujung pada perzinahan. Pada suatu malam, hujan lebat turun ketika masyarakat Legetang tenggelam dalam kemaksiatan. Namun, tengah malam hujan reda, dan tiba-tiba terdengar suara seperti benda yang sangat berat jatuh.

Pagi harinya, masyarakat sekitar yang penasaran dengan suara keras itu menyaksikan bahwa Gunung Pengamun-amun sudah terbelah, dan patahan itu menimbun Dusun Legetang. Dusun Legetang yang dulunya berupa lembah kini telah berubah menjadi gundukan tanah baru menyerupai bukit, dan seluruh penduduknya tewas.

Dikatakan bahwa sebelum kejadian itu, warga Dusun Legetang telah mengetahui bahwa Gunung Pengamun-amun memiliki retakan, sehingga mereka membuat lubang besar dengan harapan jika terjadi longsor, mereka bisa masuk ke dalam lubang tersebut. Namun, hanya satu orang yang selamat dari peristiwa itu, yaitu istri tertua kepala dusun Legetang, Bu Rana, yang asli Karangtengah.

Menurut keterangan warga lain, longsor tersebut terjadi pada malam pertengahan April 1955. Ketika itu, Indonesia baru merdeka selama 10 tahun, sehingga kekurangan ekonomi masih sering terjadi. Namun, Dusun Legetang sendiri dikenal subur dan makmur dalam hal makanan.

Di masa lalu, Dusun Legetang adalah daerah petani yang sukses dan makmur secara ekonomi. Mereka tidak mengalami kesulitan ekonomi karena panen yang melimpah. Akan tetapi, kebanyakan warga dusun tersebut tidak bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah. Mereka terjebak dalam berbagai kemaksiatan, termasuk perjudian, perselingkuhan, dan minim dalam beragama. Hal ini karena agama pada saat itu masih belum diterapkan dengan baik di daerah tersebut.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut