BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Jelang datangnya bulan ramadan, banyak kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, mulai dari bersih lingkungan, hingga tradisi nyadran, seperti yang dilakukan warga Desa Glempang, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara yang menggelar ritual Sulih Langse.
Kirab dan prosesi ritual Sulig Langse merupakan satu rituan puncak dari grebeg sadran di Desa Glempang Banjarnegara atau yang lebih dikenal dengan Sadran Agung Adisara. Dimana ritual ini merupakan satu prosesi mengganti klambu atau kain penutup pada leluhur desa.
Kepala Desa Glempang, Sugiyono mengatakan, pada puncak kegiatan Sadran Agung ini dilakukan sulih langse yang merupakan prosesi penggantian kain penutup pada Panembahan Nyi Adisara yang merupakan leluhur desa.
Prosesi ini juga memiliki makna yang sangat dalam, dimana jelang bulan ramadan ini, diharapkan tingkah laku dan tindak tanduk manusia di muka bumi ini menjadi lebih baik. Tak hanya itu, untuk kebersamaan dan kerukunan warga, saat dilakukan kirab, rausan warga juga membawa aneka hasil bumi dan makanan tradisional.
"Ini merupakan satu ungkapan rasa syukur dan lebih mempererat persaudaraan sesama manusia, kegiatan ini rutin digelar setiap bulan Sya'ban atau jelang datangnya bulan ramadan," ujarnya.
Menurutnya, selain kegiatan puncak greben sadran agung, berbagai kegiatan juga sudah dilakukan sebelumnya, termasuk berbagai pementasan seni budaya, mulai dari kenduren sadran, kenduri budaya, pertunjukan seni, ebeg, lengger, hingga hadroh.
"Dalam kegiatan ini, para warga juga melakukan bersih desa dan bersih makam," katanya.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan, Tulus Sugiharto menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan tersebut, selain memiliki nilai kebersamaan, grebeg sadran ini juga menjadi bagian dari uri-uri budaya leluhur serta mengenalkan nilai budaya adiluhung pada para generasi muda.
"Ini menggambarkan bagaimana kita melestarikan nilai-nilai sejarah dan kearifan lokal yang ada," katanya.
Editor : Adel