get app
inews
Aa Text
Read Next : Suasana Lebaran di Rutan Banjarnegara, Ada Rindu yang Tertahan Antara Jeruji Besi dan Hati

Wayang Paralon, Wayang Unik Kreasi dari Balik Jeruji Rutan Banjarnegara

Jum'at, 02 Mei 2025 | 13:19 WIB
header img
Wayang Paralon, hasil karya seni warga binaan Rutan Banjarnegara, GH Cahyono

BANJARNEGARA,banjarnegara.iNews.id - Di balik kokohnya tembok Rumah Tahanan Kelas IIB Banjarnegara, terdengar suara halus alat ukir dan desis panas pipa plastik. Bukan suara jeruji atau langkah sipir yang mendominasi hari, melainkan irama dari tangan-tangan terampil yang tengah menciptakan seni yaitu wayang dari paralon bekas.

Siapa sangka, tempat yang selama ini identik dengan hukuman dan penyesalan, justru menjadi ruang lahirnya kreativitas luar biasa. Di salah satu ruangan pembinaan, sekelompok warga binaan sibuk menyulap limbah pipa menjadi tokoh-tokoh pewayangan penuh warna. Gatotkaca, Arjuna, hingga Punakawan, muncul dalam rupa tak biasa berasal dari bahan yang sebelumnya dianggap tak berguna.

"Awalnya, salah satu warga binaan punya bakat menggambar dan memahat. Kami lihat potensinya, dan kami dukung. Paralon bekas yang tadinya hanya limbah, kini jadi kanvas bagi mereka untuk bercerita." ujar M. Azan Subehi, Pelaksana Harian Kepala Rutan Banjarnegara sekaligus Kasubsi Pelayanan Tahanan, Jumat (2/5). 

Menurut Azan, wayang-wayang ini tidak diukir di atas kulit seperti wayang tradisional, melainkan di pipa paralon putih yang dipanaskan dan dipipihkan terlebih dahulu. Prosesnya rumit dan memerlukan kesabaran tinggi. Mulai dari pemotongan, pemanasan, pengukiran, pengamplasan, hingga pengecatan semuanya dilakukan secara manual dengan alat sederhana.

Dibantu dua rekannya, sang pelopor wayang paralon di rutan ini mampu menyulap bahan seadanya menjadi karya yang bernilai seni tinggi. Proses satu tokoh wayang bahkan bisa memakan waktu hingga seminggu. Tak ada keluhan. Hanya ketekunan dan rasa bangga yang terpancar dari mata mereka ketika karya seni mereka selesai dibuat.

Program ini bukan semata-mata untuk mengisi waktu luang para warga binaan. Lebih dari itu, kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian, sebuah upaya untuk membekali mereka dengan keterampilan, harapan, dan rasa percaya diri. "Kami ingin mereka keluar nanti membawa bekal, bukan hanya keahlian, tapi juga keyakinan bahwa mereka bisa menjadi lebih baik," tutur Azan.

Tak disangka, hasil karya mereka mulai menarik perhatian. Kolektor seni dan komunitas budaya mulai melirik wayang-wayang unik ini. Bahkan, Rutan Banjarnegara berencana menggelar pameran kecil pada bulan Agustus dan mulai memasarkan karya secara daring. Pesanan pun sudah mulai berdatangan.

Bagi para pembuatnya, ini bukan sekadar kerajinan tangan. Ini adalah bentuk pertobatan, simbol transformasi. Dari seseorang yang dahulu menciptakan masalah, kini mereka menciptakan makna.

"Wayang-wayang ini jadi bukti, bahwa di balik jeruji pun, harapan bisa tumbuh dan masa depan bisa dirajut ulang. Mereka bangga. Mereka merasa bisa berkontribusi, bisa berkarya," kata Azan. Seni bukan hanya milik mereka yang bebas. Dari balik jeruji, lahirlah bukti bahwa kreativitas dan harapan bisa menemukan jalannya, bahkan dari tempat yang paling tak terduga.

Editor : Adel

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut