get app
inews
Aa Text
Read Next : Sawah Blok Sindu Dikepung Tikus, Petani Minta Pemerintah Turun Tangan

Kebun Rutan, Ladang Pembinaan di Rutan Banjarnegara

Selasa, 13 Mei 2025 | 18:15 WIB
header img
Azan Subehi saat mengecek kondisi tanaman yang dirawat oleh warga binaan, Sabtu (10/5)_Dok Rutan Banjarnegara

BANJARNEGARA,banjarnegara.iNews.id - Sabtu pagi (10/5/2025), matahari seperti malu-malu untuk beranjak tinggi. Namun, Azan Subehi sudah melangkah menyusuri petak-petak hijau di balik tembok Rumah Tahanan Negara (Rutan) Banjarnegara. Di tangannya, buku kecil berisi catatan pengecekan, namun yang lebih penting adalah semangatnya dalam menumbuhkan harapan harapan yang tumbuh dari tanah, pupuk, dan keringat para warga binaan.

Azan, Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan (Yantah) sekaligus Pelaksana Harian (Plh) Kepala Rutan Banjarnegara, tengah melakukan peninjauan langsung ke lahan pertanian yang digarap oleh warga binaan pemasyarakatan. Tanah yang dulunya gersang itu, kini berubah menjadi ladang subur yang ditanami berbagai sayuran seperti caisim, kangkung, kacang panjang, dan terong.

"Ini bukan hanya soal bertani. Kami merawat lebih dari sekadar sayuran. Kami merawat ladang harapan," kata Azan.

Program pertanian ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian bagi warga binaan, sekaligus mendukung agenda nasional ketahanan pangan sebagaimana tercantum dalam Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia serta 13 program akselerasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan konsumsi internal, kegiatan ini mengajarkan keterampilan bertani, kedisiplinan, hingga rasa tanggung jawab. Setiap tanaman yang tumbuh adalah hasil kerja keras para warga binaan atau narapidana. Tangan-tangan yang tengah menebus masa lalu dengan menanam untuk masa depan.

Azan secara rutin melakukan pengecekan guna memastikan tanaman tumbuh optimal dan bebas dari serangan hama. Baginya, perhatian terhadap detail kecil seperti daun yang menguning atau serangga yang mulai muncul adalah bentuk kepedulian terhadap proses tumbuhnya nilai-nilai baru dalam diri para warga binaan.

“Bercocok tanam ini tak hanya menghasilkan sayur-mayur, tetapi juga membangun karakter. Di sini, mereka belajar tentang proses, tentang waktu dan tentang hasil yang datang setelah usaha keras,” tambahnya.

Di lahan pertanian seluas beberapa petak itu, tiap tunas yang tumbuh adalah simbol perubahan. Bagi para warga binaan, tanah ini menjadi ruang belajar dan sekaligus tempat membangun kembali harga diri.

"Suatu saat nanti, ketika mereka kembali ke masyarakat, kami ingin mereka tak hanya membawa kenangan dari balik jeruji, tetapi juga keterampilan, kemandirian, dan semangat untuk memulai hidup baru," pungkas Azan.

Di balik tembok tinggi Rutan Banjarnegara, kehidupan terus bergerak. Bukan hanya tanaman yang tumbuh melainkan juga harapan yang perlahan tapi pasti juga ikut tumbuh.

Editor : Adel

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut