Cegah Pelanggaran Hukum di Sekolah, MKKS SMK Swasta Gandeng Kejari Banjarnegara

BANJARNEGARA, banjarnegara.iNews.id — Dalam upaya memperkuat kesadaran hukum di lingkungan pendidikan, Majelis Kepala-Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Banjarnegara bersinergi dengan Kejaksaan Negeri Banjarnegara meluncurkan program "Jaksa Masuk Sekolah" (JMS), Kamis, 22 Mei 2025. Kegiatan perdana digelar di aula SMK Panca Bhakti Banjarnegara dan diikuti oleh seluruh kepala sekolah serta bendahara SMK se-kabupaten.

Hadir dalam kesempatan tersebut Munarno, Pengawas SMK dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Wilayah IX, yang turut memberi dukungan terhadap pentingnya literasi hukum di kalangan pendidik dan peserta didik.

Program JMS menjadi wadah strategis untuk mengenalkan dasar-dasar hukum kepada para pelaku pendidikan, sekaligus mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana sekolah. Kepala Kejaksaan Negeri Banjarnegara, Fadhila Maya Sari, melalui Kepala Seksi Intelijen Taufik Hidayat, menegaskan bahwa pemahaman hukum adalah benteng utama pencegahan pelanggaran di dunia pendidikan.

"Penyelenggara pendidikan wajib memahami aspek hukum, terutama dalam pengelolaan dana agar sesuai dengan petunjuk teknis yang berlaku. Kesalahan administratif sekecil apapun bisa berdampak hukum jika tidak diantisipasi," tegas Taufik.

Ia juga menekankan komitmen Kejaksaan dalam mendampingi sekolah-sekolah, tidak hanya saat ada permasalahan, tetapi juga dalam bentuk konsultasi proaktif. "Kami membuka ruang seluas-luasnya bagi seluruh SMK di Banjarnegara untuk berkonsultasi. Jangan tunggu masalah datang baru cari solusi," ujarnya.

Ketua MKKS SMK Banjarnegara, Nanang Kosim, menyambut positif kerja sama ini. Menurutnya, JMS adalah langkah nyata dalam membekali para kepala sekolah dan bendahara dengan wawasan hukum yang aplikatif. "Program ini sangat penting, dan akan kami lanjutkan ke SMK lain di seluruh Banjarnegara," kata Nanang.

Dengan berlangsungnya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak sekolah yang memahami prinsip tata kelola yang baik dan benar, serta mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang bersih, transparan, dan berintegritas.

Editor : Adel