BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id - DPC PPP Kabupaten Banjarnegara menargetkan 7 kursi DPRD Banjarnegara pada Pemilu 2024. Semangat meningkatkan kursi DPRD ini seiring dengan Harlah PPP yang ke 50 pada 5 Januari lalu.
Ketua DPC PPP Banjarnegara Edi Purwanto mengatakan, momentum harlah 50 tahun PPP tahun 2023 ini merupakan satu masa dimana PPP telah kembali pada logo lama, hal ini diharapkan menambah semangat perjuangan para kader dan simpatisan PPP di seluruh nusantara.
"Momentum harlah dijadikan sebagai refleksi bagi DPC PPP Banjarnegara, selain melakukan ziarah ke makam para sesepuh, DPC PPP Banjarnegara juga melakukan evaluasi jelang Pemilu 2024 mendatang," katanya.
Sementara itu, sekretaris DPC PPP Banjarnegara Supriyadi mengatakan, 50 tahun PPP ini menjadi satu refleksi dan bagian penting bagi partai untuk menjadi lebih baik dan berjuang bersama. Apalagi PPP Banjarnegara mengalami pasang surut dalam perebutan kursi DPRD, bahkan pada Pemilu 2019 lalu, PPP hanya mendapatkan 5 kursi, dan Pemilu 2019 menjadi 6 kursi.
"Dari evaluasi perolehan Pemilu, seluruh jajaran DPC PPP Banjarnegara melakukan evaluasi, dan kami mematok target bisa meraih 7 kursi di DPRD Banjarnegara pada Pemilu 2024 mendatang," katanya.
Target 7 kursi bagi DPC PPP Banjarnegara sangat realistis, tentunya DPC PPP harus terus menjaga eksistensi yang ada bersama dengan para tokoh dan fungsionaris PPP Banjarnegara. "Semangat ini menjadi cambuk bagi DPC PPP Banjarnegara untuk terus berjuang," katanya.
Dikatakannya, untuk mencapai target 7 kursi, DPC PPP Banjarnegara telah melakukan berbagai langkah, mulai dari penataan kembali fungsionaris jajaran PPP mulai dari tingkat ranting hingga DPC serta badan otonom partai, hingga penguatan para simpatisan partai di Banjarnegara.
"Kita juga melakukan penguatan Fraksi PPP di DPRD Banjarnegara, sinergitas fraksi dan fungsionaris partai menjadi satu suplemen bagi para kader untuk terus menjaga eksistensinya," ujarnya.
Dalam perayaan harlah PPP ke 50, DPC PPP Banjarnegara juga melakukan ziarah makam para pendahulu sebagai sarana untuk mengenang dan menghormati pada pendahulu yang sudah meninggal dunia.
Editor : Adel