get app
inews
Aa Text
Read Next : Berbuat Cabul, Seorang Ustaz di Banjarnegara Terancam 12 Tahun Penjara Dan Denda Rp 100 Juta

Curah Hujan Tinggi,  Warga Pingit Lor Banjarnegara Pilih Mengungsi

Minggu, 30 April 2023 | 08:08 WIB
header img
Tim BPBD Banjarnegara saat meninjau lokasi pergerakan tanah di Desa Pingit Lor, Kecamatan Pandanarum Banjarnegara, Minggu (30/4/2023). Foto. dok PMI Banjarnegara

BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Sedikitnya sembilan Kelapa Keluarga (KK) yang menghuni 7 rumah di Dusun Tamansari, RT 01 RW 02, Desa Pingit Lor, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara memilih mengungsi setelah adanya pergerakan tanah yang terjadi pada Sabtu (29/4/2023).

Pergerakan tanah ini terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi pada siang harinya, tak hanya itu akibat pergerakan tanah ini juga menyebabkan sedikitnya 20 petani terpaksa merelakan tanaman yang hampir panen setelah diterjang longsor.

Diperoleh informasi, pergerakan tanah yang menyebabkan tanah longsor ini selain menyebabkan lebih dari 1 hektare lahan pertanian gagal panen, juga mengancam sedikitnya 7 rumah yang berada tak jauh dari lokasi.

Tujuh rumah yang dihuni oleh 9 kepala keluarga ini yakni milik Karyin yang dihuni 2 KK, Carmadi (2 KK), Karsin, Minanto, Marsudi, Sayuni, dan Tarmindiyah. Untuk sementara, saat ini mereka mengungsi ke rmah saudara yang dinilai lebih aman.

Untuk saat ini, tim gabungan dari BPBD, PMI, RAPI Banjarnegara dan para relawan siaga bencana masih terus melakukan pemantauan pergerakan tanah di desa tersebut, pasalnya saat ini kondisi cuaca di Banjarnegara masih tergolong ekstrem.

Koordinator Relawan RAPI Banjarnegara Tejo Sumarno mengingatkan warga untuk selalu waspada, apalagi cuaca ekstrem masih terjadi di Banjarnegara, ditambah dengan wilayah Desa Pingit Kecamatan Pandanarum ini memiliki struktur dan terktur tanah yang tingkat permeabilitas tinggi serta porositas yang rendah, sehingga ini sangat rentan akan pergerakan tanah dengan jenis rayapan yang mengarah ke utara mengukuti aluran sungai Anjatan yang merupakan anakan dari Sungai Gintung.

"Kami mengajak semua warga untuk meningkatkan kewaspadaan, apalagi saat hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dengan durasi panjang," ujarnya.

"Untuk korban jiwa tidak ada, namun saat ini tim gabungan masih terus melakukan pemantauan terkait pergerakan tanah yang terjadi di desa tersebut, dan sebagai antisipasi, relawan gabungan melakukan penanganan dengan pemasangan dan penguatan tepi sungai dengan menggunakan banmbu sebagai penahan longsor," ujarnya.

Selain itu, tim gabungan bersama para relawan juga melakukan pemantauan pergerakan tanah serta pembersihan dan normalisasi aliran sungai, pembuatan jalur evakuasi, pendirian dapur umum, serta melakukan droping logistisk.

Editor : Adel

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut