BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Penyandang tuna rungu dan tuna wicara di Banjarnegara berharap ada penerjemah setiap kegiatan sosialisasi tahapan Pemilu dan saat pelaksanaan pemilihan di TPS. Hal tersebut diungkapkan penyandang tuna wicara dan tuna rungu saat mengikuti kegiatan sosialisasi tahapan Pemilu oleh KPU Banjarnegara di Surya Yudha, Rabu (14/6/2023).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banjarnegara selaku penyelenggara Pemilu terus melakukan berbagai cara agar informasi dan tahapan Pemilu ini bisa sampai pada warga negara, termasuk para penyandang disabilitas.
Penyampaian informasi terkait ini sudah tertuang dalam UU No 19 tahun 2011 tentang pengesahan konvensi mengenai hak penyandang disambilitas. Dengan begitu, penyandang disabilitas ini juga memiliki hak politik yang sama untuk memberikan suaranya dalam Pemilu.
Deni Yono, perwakilan tuna rungu dan tuna wicara asal Klampok Banjarnegara mengatakan, selama ini kaum disabilitas khususnya tuna rungu dan tuna wicara kesulitan dalam mendapatkan informasi yang akurat terkait tahapan dan pelaksanaan Pemilu, bahkan mereka juga kesulitan saat akan menggunakan hak pilihnya di TPS pada pelaksaan Pilkades tahun 2022, mereka juga masih bingung, sebab tidak ada akses yang jelas bagi penyandang tuna rungu maupun tuna wicara.
"Kami berharap nantinya ada penerjemah saat pelaksanaan Pemilu yang bisa membantu kami dalam memberikan hak pilihnya. Usulan ini terkait bantuan untuk penyandang disabilitas ini tadi sudah saya sampaikan ke KPU, khususnya tuna rungu dan tuna wicara. Sehingga kami tidak bingung harus masuk ke mana dan bagaimana, termasuk informasi terkait siapa calon yang akan kita pilih, sehingga kami tetao bisa menggunakan hak pilihnya sesuai dengan harapan kami," ujarnya.
Komisioner Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM, KPU Kabupaten Banjarnegara, M Syarif SW mengatakan, sebagai penyelenggara Pemilu, KPU Banjarnegara terus melakukan sosialisasi tahapan Pemilu ke seluruh masyarakat, dia juga berharap seluruh warga negara dapat mengakses informasi tahapan Pemilu, termasuk penyandang disabilitas.
"Kami terus melakukan kegiatan sosialisasi pada selurh warga negara, dan kami juga mendapatkan masukan dari kelompok disabilitas terkait fasilitas informasi Pemilu bagi mereka. Dengan begitu, kami berharap mereka tidak lagi kebingungan dalam mendapatkan informasi maupun referensi terkait Pelaksanaan Pemilu," katanya.
Selain itu, dia juga mengatakan jika KPU Banjarnegara berusaha memberikan pelayanan bagi penyandang disabilitas di TPS, termasuk adanya alat bantu bagi tuna netra dalam memilih, sehingga pilihan mereka tetap rahasia.
"Kami sudah menugaskan KPPS agar TPS yang ada penyandang disabilitasnya bisa memasilitasi mereka, sehingga TPS ini menjadi TPS yang ramah bagi disabilitas," ujarnya.
Terkait dengan penerjemah, dia menyebutkan memang butuh kerja keras, namun pihaknya tetap meminta dan berupaya setiap TPS yang ada penyandang disabilitas dapat memberikan pelayanan prima, sebab untuk memenuhi kebututuhan penerjemah masih terbatas.
"Masukan itu kita tampung, untuk penerjemah yang diusulkan tuna rungu ini memang butuh kerja keras, tetapi akan berusaha dengan memberikan pemahaman para petugas di TPS, mungkin dengan instrumen lain atau media lain agar komunikasi bisa tetap berjalan," ujarnya.
Editor : Adel