BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Sebagai upaya menanamkan dan menumbuhkan kecintaan terhadap seni budaya lokal, SMAN 1 Purwareja Klampok menampilkan tarian kolosal Dawet Ayu yang dilakukan oleh 50 siswa di halaman sekolah, Senin (4/9/2023).
Tarian kolosal yang dilakukan oleh 50 siswa dan diiringi oleh gamelan ini merupakan awal atau dimulainya kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di lingkungan sekolah semester ganjil tahun ajaran 2023/2024.
Pendidikan karakter dalam P5 yang terkandung dalam kurikulum merdeka ini merupakan satu upaya dalam memberikan keleluasaan pada siswa untuk lebih kreatif dan peka terhadap kebudayaan dan kearifan lokal, sehingga budaya ini akan tetap tumbuh dan lestari.
Kepala SMAN 1 Purwareja Klampok Linovia Karmelita mengatakan, sistem pembelajaran dalam kurikulum merdeka ini memberikan kesempatan pada siswa untuk lebih mengenal dan mengekslorasi diri pada penguatan karakter.
P5 merupakan satu projek pembelajaran yang meliputi beriman dan bertakwa kepada tuhan, berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, serta kreatif.
"Untuk kegiatan ini akan berlangsung selama dua pekan ke depan, yakni mulai 4 hingga 15 15 September mendatang, dimana para peserta didik akan dikenalkan dengan kearifan lokal oleh guru pembimbing masing-masing sesuai dengan tema P5 semester ini," katanya.
Melalui kegiatan ini, para peserta didik diminta untuk mengeksplorasi tentang kearifan lokal yang ada di Kabupaten Banjarnegara, khususnya di area Kecamatan Purwareja Klampok dan sekitarnya. Para pelajar ini terbagi dalam beberapa kelompok agar materi kearifan lokal lebih mengena dan masing-masing kelompok bisa melakukan eksplorasi terhadap budaya yang ada di sekitar.
Terkait topik pembelajaran dalam hal ini, pihak sekolah sengaja mengambil tema kearifan lokal, harapannya para siswa akan lebih mengenal dan tumbuh rasa cinta terhadap kearifan lokal, maka dari itu pihak sekolah mengambil topik pembelajaran P5 kali ini dengan 'Eksplorasi Local Genius Bumi Banjarnegara’. Melalui tema ini, para siswa bebas memilih dan menentukan topik sesui dengan minat mereka.
"Jadi siswa bisa melakukan ekslpor kearifan lokal yang ada, bisa masalah keramik Klampok, batik Gumelem, serta makanan dan minuman khas yang ada di Banjarnegara, termasuk kesenian lokal," ujarnya.
Dengan teman ini, dia berharap para siswa dapat lebih mengenal dan memahami serta menggali potensi kebudayaan, kesenian, serta kerajinan apapun yang ada di sekitarnya. Kegiatan ini juga bagian dari upaya menanamkan serta menumbuhkan minat bakat siswa serta kecintaan peserta didik terhadap budaya lokal yang harus dilestarikan.
Editor : Adel