BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Memasuki libur Natal dan Tahun baru (Nataru), kebutuhan gas elpiji dan BBM di wilayah Kabupaten Banjarnegara terus meningkat, untuk itu Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kabupaten Banjarnegara melakukan upaya pemenuhuhan kebutuhan masyarakat tersebut.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari berkomitmen Hiswama Migas untuk terus menjaga pasokan BBM dan gas bersubsidi di wilayah Kabupaten Banjarnegara selama libur Nataru, termasuk dengan menyiagakan Satgas BBM Pertamina di Kabupaten Banjarnegara.
Koordinator Satgas BBM Kabupaten Banjarnegara Sapto Yudi mengatakan, berbagai tindakan antisipasi dilakukan oleh Pertamina melalui Satgas BBM terkait kelancaran dan ketersediaan BBM bagi masyarakat, termasuk melakukan antisipasi distribusi untuk wilayah atas Banjarnegara dan jalur objek wisata dengan menyiagakan armada khusus untuk mengangkut BBM.
"Hingga saat ini, untuk penggunaan BBM di Kabupaten Banjarnegara sudah mengalami peningkatan sebanyak 4 hingga 14 persen disetiap SPBU. Pemanuatan peningkatan ini sudah dilakukan sejak 15 Desember hingga 6 Januari mendatang," ujarnya.
Terkait distribusi di wilayah jalur objek wisata dan dataran tinggi Banjarnegara, Satgas Pertamina sudah menyiapkan 6 armada khusus, sehingga distribusi BBM untuk wilayah atas dan objek wisata di Banjarnegara tetap aman.
"Kita juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait jika terjadi kemacetan, hal ini sangat penting agar distribusi BBM tetap tepat waktu demi memenuhi kebutuhan masyarakat selama libur nataru ini," katanya.
Tak hanya BBM, Perwakilan Hiswana Migas Kabupaten Banjarnegara bidang elpiji Supono juga memastikan pasokan gas bersubsidi ukuran 3 kilogram di wilayah Kabupaten Banjarnegara tetap aman selama libur Nataru. Pasalnya, untuk wilayah Kabupaten Banjarnegara sudah mempersiapkan langkah antisipasi kelangkaan dengan menambah kuota gas ukuran 3 kilogram.
"Untuk wilayah Banjarnegara, ada tambahan pasokan kuota gas elpiji ukuran 3 kilogram sebanyak 28.500 tabung per hari. Jumlah tersebut tersebar di 15 agen penyalur dan 1.476 sub pangkalan gas elpiji yang tersebar di desa-desa yang ada di Banjarnegara," katanya.
Menurutnya, dengan tambahan kuota tersebut, pasokan elpiji bersubsidi untuk UMKM dan rumah tangga miskin di Banjarnegara tercukupi, terlebih pemerintah secara bertahap mulai melakukan penyaluran gas bersubsidi dengan sistem aplikasi My Pertamina.
"Sesuai dengan kebijakan baru, mulai Januari 2024, pengguna gas elpiji 3 kilogram harus terdaftar di My Pertamina, setiap pembeli harus menunjukkan KTP dan KK, saat ini proses pendaftaran masih berlangsung," ujarnya.
Dikatakannya, untuk pengguna gas bersubsidi bagi rumah tangga miskin, pemerintah memberikan jatah satu tabung setiap minggunya, sehingga setiap rumah tangga sasaran mendapatkan kuota gas bersubsidi sebanyak 4 tabung, sedangkan untuk UMKM maksimal 15 tabung dalam setiap bulan.
Editor : Adel