BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id - Sepakbola adalah sebuah olah raga yang sudah pasti ada bahkan sangat banyak penggemarnya. Masyarakat penggemar olahraga tersebut pasti memiliki idola mulai dari pemain lokal, club liga, timnas hingga pemain klub top dunia.
Rokhman Supriyadi, Pemilik SSB Merden Purwanegara Banjarnegara mengatakan, sepakbola tidak hanya sekedar bermain bagus atau memiliki pemain yang bagus melainkan managemen pelatihan, tata kelola fisik dan mental dengan didasari ilmu agama akan lebih menguatkan performa pemain. "Di SSB Merden, pemain selain berlatih sepakbola dan pendidikan formal, juga yang diwajibkan hapal Alquran. Karena kami sangat yakin, agama kuat akan membentuk pribadi yang kuat," katanya.
Rokhman Supriyadi sendiri merupakan Presiden Organisasi Sepak Bola Internasional South East Asia Football Tallent atau (ISEA FT) selama dua periode, di tahun 2019-2024 dan 2024-2029 yang bermarkas di negara Singapura.
Menurut Rokhman Supriyadi atau akrab disapa Kang Yadi, Diklat Sekolah Sepakbola Merden Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara miliknya menerapkan sistim pendidikan dengan mewajibkan para siswanya untuk memahami dan menghafal Alquran. Semua pemain, selain diasramakan juga disekolahkan ke sekolah formal dengan fasilitas sepakbola yang setara internasional atau standar FIFA namun tetap pendidikan agama sebagai salah satu prioritas utama.
Keputusan ini diambil sebagai bagian dari program pengembangan karakter dan spiritualitas dibidang keagaamaan selain dari pelatihan sepakbola yang dilakukan secara rutin dan berkelas. "Siswa tidak hanya diajarkan teknik dan taktik bermain sepakbola, tetapi juga diminta untuk memahami ajaran-ajaran Alquran yang bisa membentuk karakter siswa. Ramadan kemarin, hampir semua siswa sudah hafal 20 Jus Alquran," kata Kang Yadi.
Kesungguhan Kang Yadi selain menyiapkan pemain, dirinya sedang membangun lapangan sepakbola standar FIFA yang diharapkan dapat menjadi ajang kompetisi sepakbola international di Banjarnegara. Pembanguna fasilitas sepkabola tersebut masih dalam proses pengerjaan dengan menggunakan dana pribadi serta ditargetkan Mei 2024 akan selesai pembangunannya.
Menurut Kang Yadi, gelaran sepakbola sangat berimbas juga kepada sektor lainnya seperti potensi wisata atau kunjungan, penginapan, kuliner serta pembangunan ekonomi lainnya. "Banyak cara membangun ekonomi rakyat dan salah satunya dengan keberanian membangun fasilitas olahraga yang mumpuni sehingga bisa menjadi rujukan event sepakbola nasional maupun international. Fasilitas olah raga tersebut dari saya untuk Banjarnegara," katanya.
Editor : Adel