get app
inews
Aa Read Next : Metode 4 Pilar Pembelajaran Pesantren Mumtaza Banjarnegara Patut ditiru Ponpes Lain

Sebulan, Ponpes Mumtaza Banjarnegara Gelar Pelatihan Bahasa Arab

Rabu, 10 Juli 2024 | 15:56 WIB
header img
Suasana saat pelatihan bahasa arab di Ponpes Mumtaza Banjarnegara, Senin (7/7/2024)

Banjarnegara.inews.id -  Dalam rangka menjawab kebutuhan guru Bahasa Arab yang kompeten di berbagai pesantren dan madrasah di seluruh Indonesia, Pesantren Mumtaza Banjarnegara mengadakan pelatihan guru Bahasa Arab Bersertifikat. Pelatihan ini dilaksanakan selama 30 hari mulai 7 Juni sd 6 Juli 2024 dan bertempat di kampus putra Pesantren Mumtaza Prapas Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara. 

Pimpinan Pesantren Mumtaza KH Afit Juliat Nurcholis, MA mengatakan pelatihan ini diikuti uleh 22 orang guru Bahasa Arab di luar Pesantren Mumtaza. Peserta terbanyak yaitu dari Provinsi Banten sebanyak 11 Ustadzah dan 7 Ustadz dari Pesantren Al-Amanah Al-Gontory. Selanjutnya 2 orang dan 1 orang Ustadzah dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam yaitu dari Pesantren Darul Ilmi. Dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ada 2 orang Ustadz dari Pesantren Baitus Salam Prambanan.

"Mumtaza saat ini banyak kedatangan tamu yang melakukan studi banding. Rata-rata mereka mengeluhkan sulitnya mencari guru pengajar Bahasa Arab yang kompeten. Guru yang kompeten dimaksud adalah guru-guru yang bisa mengajarkan Bahasa Arab sebagai sebuah keterampilan berbahasa; bukan sebagai sebuah ilmu Bahasa," katanya, Rabu (10/7/2024).

Menurut Afit, saat ini sulit dijumpai guru Bahasa Arab yang bisa mengajarkan keterampilan istima’ atau listening, keterampilan kalam atau speaking, keterampilan membaca atau reading, keterampilan menulis atau writing, keterampilan tarjamah atau translating, dan juga menguasai tata Bahasa Arab dengan standar.

Untuk itu, kata Afit, pelatihan dilakukan dengan intensif mengingat total jam belajar sehari sebanyak 9 jam yang dibagi menjadi 2 bagian yaitu 6 jam di kelas dan 3 jam di masjid. Pelatihan di kelas khusus untuk melatih semua keterampilan tersebut, dan di masjid khusus untuk melancarkan pengucapan kosa kata baru Bahasa Arab dengan mengambil sumber dari Al-Quran. 

"Model pelatihan ini mengadopsi system dan metode yang kami terapkan di Pesantren Mumtaza yaitu tidak memisahkan antara belajar Bahasa Arab dan belajar Al-Qur’an. Peserta akan mendapatkan banyak kosakata baru yang tidak pernah didengarnya dalam percakapan keseharian atau dalam bacaan di kelas dari buku-buku yang diajarkannya," katanya.

Pengasuh Pesantren Mumtaza sekaligus Direktur Excellence Center of Training and Development, KH Safrudin Wibowo, M.Pd mengatakan dalam kegiatan di kelas, pelatihan dibagi menjadi 4 sesi yang masing-masing terdiri dari 90 menit jam belajar. "Sesi pertama adalah sesi melatih pendengaran dan membiasakan pengucapan dan pelafalan Bahasa Arab termasuk percakapan keseharian yang banyak dipakai pelajar di kampusnya," katanya. 

Menurut Safrudin, yang unik dari pelatihan tersebut adalah saat peserta memasuki sesi pelatihan, selalu dilakukan language exposure untuk berpetualang dengan aneka kosakata baru yang akan menambah perbendaharaan kata. "Meskipun ada porsinya, namun pelatihan ini tidak memberikan terlalu banyak teori tata bahasa atau yang dikenal dengan Ilmu Nahwu dan Shorof. Teori tata Bahasa yang diberikan sebatas apa yang dibutuhkan di setiap jenjang per bab Pelajaran yang diajarkan. Justru menjadi added value pelatihan ini adalah pada banyaknya Latihan dan praktek seluruh keterampilan dan praktikum cara mengajarkannya. Inilah yang jarang dilakukan Lembaga-lembaga dalam penyelenggaraan pelatihan Bahasa Arab selama ini," katanya.

Pimpinan PP Al-Amanah Al-Gontory Banten, Drs. KH Abdus Syakur selaku pengirim kontingen terbanyak mengatakan, hasil pelatihan sangat terlihat karena ada kenaikan kemampuan peserta dibanding sebelum ikut pelatihan. " Bagi kami, Mumtaza ini adalah Thoifnya, dan kami yang dari luar Thoif, belajar ke Mumtaza. Dilihat dari hasil pretest dan post test yang meningkat dari rata-rata di semua keterampilan dan materi sebesar 3,9 menjadi 7,4 adalah hasil yang sangat signifikan," katanya.

Editor : Adel

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut