get app
inews
Aa Text
Read Next : Menu Baru DCF 2024: Lucunya Domba Batur Saat Fashion Show

Mitos Atau Fakta ! Kolodete Merupakan Penitis Rambut Gimbal Dieng

Selasa, 13 Agustus 2024 | 14:56 WIB
header img
Prosesi pemotongan rambut gimbal di dataran tinggi Dieng yang dilakukan secara mandiri. Foto. iNewsBanjarnegara.

BANJARNEGARA,banjarnegara.inews.id - Tokoh Kolodete masih menjadi misteri yang belum terkuak seutuhnya sampai saat ini. Dipercaya masyarakat, ialah nenek moyang para anak berambut gimbal di Dieng dan sekitarnya. Ruwat pemotongan rambut gimbal saat ini menjadi atraksi wisata yang menarik minat wisatawan ke Dieng dengan gelaran Dieng Culture Festival setiap tahunnya. 

Ketua MGMP Sejarah SMA Provinsi Jawa Tengah Rinto Budi Santosa yang juga guru sejarah SMAN 1 Sapuran Wonosobo mengatakan, cerita Kolodete memiliki beberapa versi yakni antara versi Hindu dan Islam. "Ada versi Hindu dan juga Islam. Tapi pada intinya semua mengacu bahwa Kolodete termasuk pendiri awal Wonosobo dan yang paling menarik tentu saja ia adalah moyang dari anak-anak berambut gimbal yang muncul akibat dari sumpah Kolodete," katanya. Sumpah Kolodete saat itu sebelum masyarakat Dieng sejahtera, maka akan ada anak yang berambut gimbal.

Menurut Rinto, dari penelitiannya, permintaan anak-anak berambut gimbal saat akan diruwat dan dipotong rambutnya tidak ada permintaan yang memberatkan orang tua. "Permintaan mereka diyakini dari gembelnya, sehingga dipengaruhi seperti apapun anak berambut gimbal akan konsisten meminta sesuatu yang sederhana. Ada yang minta kambing, tempe kemul bahkan ada yang meminta kentutnya kepala desa. Tidak ada yang meminta benda dengan harga yang sangat mahal seperti motor atau mobil," katanya.

Banyak Versi Tentang Kolodete

Terdapat versi menyebutkan bahwa Kolodete adalah seorang resi Hindu yang mengelola padepokan dan situs pemujaan di sekitar percandian dieng, namun di waktu kemudian memilih masuk Islam, setelah pertemuanya dengan Sunan Kalijaga yang berdakwah hingga ke Kawasan Dieng. Karenanya, di Dieng Kulon ada sebuah dengan musala yang dinamakan Sunan Kalijaga karena konon dulu Sunan Kalijaga pernah salat di situ di sebuah batu.

Versi lain dari kisah Kiai Kolodete, bahwa ia adalah seorang pengembara yang masuk ke wilayah Dieng pada awal abad ke-17, bersama empat orang lainnya yang ditugaskan oleh para walisongo untuk menjaga ke-Islaman masyarakat Dieng saat itu. Empat orang itu adalah Kiai Karim yang bertugas menjaga Dieng wilayah selatan, Kiai Ageng Selo Manik yang bertugas menjaga Dieng wilayah timur, Kiai Ageng Mangku Yudho yang bertugas menjaga Dieng wilayah barat, dan Kiai Walik yang bertugas menjaga Dieng wilayah utara.

Konon Kiai Kolodente berambut gimbal, dia bersumpah tak akan mencukur rambutnya hingga penduduk Dieng makmur. Jika sumpahnya itu tak terkabul, dia akan menitiskan rohnya kepada anak-anak di Dieng.

Versi lainnya, Kiai Kolodete adalah seorang punggawa pada masa Mataram Islam sekitar abad 14 masehi. Bersama Kiai Walid dan Kiai Karim, Kolodete ditugaskan Mataram mempersiapkan pemerintahan di Wonosobo dan sekitarnya. Kiai Walik ditugaskan ke Wonosobo, Kyai Karim bermukim di sekitar Kalibeber, sementara Kolodete ke Dieng. Saat tiba di Dieng, Kolodete dan istri, Nini Roro Rence, mendapat wahyu dari Nyai Roro Kidul, penguasa pantai selatan.

Ia disumpah untuk mensejahterakan masyarakat Dieng. Jika sumpah ini tak terpenuhi, ia akan menitiskan rohnya ke anak yang baru lahir atau yang baru bisa berjalan, yang akan tumbuh rambut gimbal secara alami sebagai tanda kegagalan sumpah tersebut.

Kurangnya Bukti dan Fakta (sejarah) dalam cerita Kyai Kolodete menunjukan bahwa keberadaannya merupakan Folktale (cerita rakyat) yang masuk dalam kategori mitos dalam persepsi yang lebih kuat, masyarakat masa kini menganggap itu sebagai legenda atau mite.

Dalam pendekatan budaya, keberadaan mitos Kyai Kolodete dilestarikan sebagai tradisi yang berfungsi untuk mengeratkan hubungan sosial bagi masyarakat dalam bentuk upacara tradisional ruwatan rambut gimbal sebagai bentuk penghargaan bagi leluhur sekaligus menguatkaan kembali harapan dari “Kyai Kolodite” agar masyarakat keturunanya terus berjuang mengupayakan kehidupan yang makmur sejahtera.

Editor : Adel

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut