get app
inews
Aa Text
Read Next : Warga Jatilawang Wanayasa Minta Pemerintah Turun Tangan Cegah Perambahan Hutan

Terbukti Ada Kerusakan Akibat Perambahan Hutan, Perhutani Tutup Petak 15 A dan D Wanayasa

Rabu, 01 Januari 2025 | 08:57 WIB
header img
Petugas Perhutani, Polsek, Koramil dan masyarakat Jatilawang Wanayasa berfoto bersama usai menyaksikan pemasangan baner penutupan hutan oleh Perhutani BKPH Karangkobar di lokasi petak hutan yang digarap secara ilegal, Selasa (31/12/2024)_GH Cahyono

BANJARNEGARA,banjarnegara.inews.id - Ratusan warga Desa Jatilawang Kecamatan Wanayasa kembali melakukan aksi bela hutan dengan cara mendatangi tempat pertemuan di Kantor Desa Jatilawang antara Perhutani BKPH Karangkobar, Pemdes Jatilawang, Perwakilan warga pro konservasi, Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Jawa Tengah pada Selasa (31/12/2024).

Awalnya, pertemuan antara Pemdes Jatilawang, CDK, Perhutani, Polsek dan Koramil Wanayasa dimulai pukul 09.00 Wib berjalan tertib. Namun, saat warga menyampaikan keluhan terkait kerusakan hutan, ratusan warga menggeruduk tempat pertemuan dengan membawa spanduk penolakan perambahan hutan. Pertemuan sempat terhenti beberapa saat karena sejumlah anggota Polsek dan Koramil Wanayasa berusaha menenangkan warga yang datang.

Kepala Desa Jatilawang Wanayasa, Lindawati mengatakan, warga yang datang merupakan warga yang menghendaki hutan ditutup dari aktivitas warga lain yang menjadikan hutan sebagai lahan kentang. "Warga sudah sangat geram terhadap aksi perambahan hutan karena terjadi sejak tahun 2020 dan belum ada tindakanya tegas dari Perhutani. Mewakili warga, Kami meminta Perhutani menghentikan perusakan hutan tersebut siapapun pelakunya," katanya.

Menurut Linda, akibat perambahan hutan tersebut, kondisi warga Jatilawang khususnya Dusun Kalideres sangat menyedihkan. Dusun Kalideres yang selama ini tidak pernah kekurangan air bersih, namun  saat musim kemarau kemarin banyak warga membeli air bersih untuk keperluan makan dan minum. " Mata air surut dan nyaris hilang dan air berwarna keruh. Saat hujan deras, air kencang menuju pemukiman karena hutan sudah gundul. Keberadaan pemukiman warga sangat terancam," katanya.

Selain itu, Kades Lindawati juga meminta kepada aparat penegak hukum dan Perhutani untuk dapat menindaklanjuti adanya informasi jika penggarap hutan sudah memberikan sejumlah uang kepada pihak tertentu karena dijanjikan akan mendapatkan sertifikat ijin penguasaan hutan garapan. "Menurut informasi, ada 100 orang yang menggarap hutan dan mereka mengaku sudah membayar Rp 7 jutaan kepada pihak tertentu dengan dalih untuk pengurusan ijin pengolahan hutan," katanya.

Ketua Forum Jatilawang Lestari, Ena mengatakan masyarakat sangat menjaga hutan dan sudah berkali-kali melaporkan aksi sebagian warga yang merubah hutan menjadi lahan pertanian namun belum ada tindakan nyata. "Kami mengajak Perhutani, Polsek dan Koramil Wanayasa serta Pemdes dan Cabang Dinas Kehutanan agar melihat langsung kondisi hutan. Kami merasakan imbas adanya perambahan hutan tersebut," katanya.

Selain itu, kata Ena, Forum juga sudah membuat surat aduan kondisi hutan kepada Pj Bupati, Kapolres, Dandim, Ketua DPRD Banjarnegara serta Kepala ADM Perhutani Banyumas Timur agar segera mengambil langkah tegas terhadap aksi sepihak warga yang menjadikan hutan sebagai lahan pertanian.

Menurut Ena, hutan selama ini menjadi rumah bagi flora dan fauna serta menjadi sumber air bagi warga. "Jika terus dirusak seperti saat ini, tentu tidak butuh waktu lama akan terjadi bencana yang mengerikan. Kami minta hutan ditutup total selamanya dari aktivitas yang merubah fungsi hutan," katanya. 

Bahkan, forum juga meminta agar pihak terkait dapat melakukan pengusutan kepada para perambah hutan agar diketahui alasan mereka berani melakukan kegiatan alih fungsi hutan. 

Pantauan dilokasi dialog, usulan untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi hutan yang dilaporkan warga disepakati sehingga Perhutani, Pemdes, CDK Jawa Tengah, Polsek, Koramil dan masyarakat langsung mendatangi lokasi. 

Koordinator Cabang Dinas Kehutanan Kabupaten Banjarnegara Suparman mengatakan, kegiatan perambahan atau alih fungsi hutan di Dusun Kalideres Jatilawang Kecamatan Wanayasa belum memiliki ijin. "Dinas memiliki semua data lokasi atau hutan mana saja yang sudah mendapatkan ijin untuk dikelola oleh kelompok masyarakat," katanya.

Perhutani Tutup Hutan Dan Lakukan Langkah Hukum

Perum Perhutani melalui BKPH Karangkobar pada Selasa (31/12/2024) menutup hutan pada petak 15 A dan 15 D wilayah RPH Wanayasa atau yang berada di sekitar Dusun Kalideres Desa Jatilawang Banjarnegara. Penutupan tersebut setelah dilakukan pengecekan langsung bersama masyarakat, aparat TNI / Polri, CDK Jawa Tengah dan masyarakat pro konservasi hutan.

Pratikno, Kepala BKPH / Asper Perhutani Karangkobar mengatakan memang ada aktivitas sejumlah warga yang melakukan penggarapan liar di hutan Perhutani sekitar Dusun Kalideres Desa Jatilawang Wanayasa. "Kami tindaklanjuti dengan penutupan total selamanya dari aktivitas yang diluar kepentingan Perhutani. Sebagai bukti penutupan, telah kami pasang baner penutupan dan nantinya akan diganti dengan papan peringatan," katanya, Selasa (31/12/2024).

Menurut Pratikno, berdasarkan pengecekan pada lokasi bersama TNI, Polri dan Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah serta disaksikan masyarakat, memang ada aktivitas ilegal dengan merubah hutan menjadi lahan sayuran bahkan ada pohon pinus Perhutani yang ditebang. "Kami akan melakukan penyelidikan terkait hal tersebut dan akan diambil langkah hukum," katanya.

Pratikno menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan kegiatan ilegal didalam hutan termasuk melakukan kegiatan alih fungsi hutan karena hal tersebut melanggar hukum dan beresiko terancam pidana. "Termasuk hutan di Kalideres Jatilawang ini, kami meminta kepada masyarakat yang melihat adanya aktivitas perusakan atau merubah fungsi hutan agar dilaporkan kepada Perhutani dan akan langsung kami tindaklanjuti," katanya.

Editor : Adel

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut