BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Hingga saat ini, pergerakan tanah di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara masih terus terjadi, bahkan saat ini sudah 15 bangunan rusak berat dan 62 warga mengungsi.
Diperoleh informasi, sejak kejadian pergerakan tanah yang terjadi di Dusun Kaliireng, Desa Ratamba, tepatnya di RT 01 RW 03, Kecamatan Pejawaran pada 20 januari lalu telah merusak 15 bangunan yang ada di lokasi tersebut, tak hanya itu akses jalan juga rusak total akibat aspal mengelupas dan terbelah.
Kondisi ini diperparah dengan masih adanya kemungkinan turunnya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di lokasi bencana, sehingga mengancam beberapa rumah warga lainnya, untuk itu diperlukan peningkatan kewaspadaan bagi masyarakat setempat, khususnya saat hujan turun.
Kabid Kedaruratan dan Logistisk BPBD Banjarnegara Andry Sulistyo mengatakan, hingga saat ini sudah tercatat 15 bangunan rusak berat, 3 rumah rusak ringan dan 7 rumah lainnya terancam.
"Saat ini yang rusak berat ada 15 bangunan, yakni 13 rumah, 1 musala, dan 1 pondok pesantren, sementara 3 rumah rusak ringan, dan 7 rumah lainnya terancam, sementara untuk pengungsi ada 62 warga dari 21 kepala keluarga," katanya.
Menurutnya, warga terpaksa mengungsi karena bangunan rumah mereka rusak berat, bahkan beberapa sudah terbelah akibat rekahan tanah, tidak hanya bangunan, jalan juga terpaksa ditutup total karena sudah tidak dapat dilalui kendaraan, baik roda dua maupun rida empat.
Sebagai tindakan antisipasi, selain mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan, BPBD Banjarnegara juga telah membuka posko pemantauan, hal ini dilakukan untuk memudahkan pengecekan secara rutin kondisi daerah bencana, termasuk droping logistik permakanan dan non permakanan bagi pengungsi.
"Kita juga mendirikan posko lapangan untuk melakukan pemantauan tanah gerak, termasuk pendampingan para pengungsi oleh para relawan, begitu juga dengan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan logistik pengungsi dan relawan yang bertugas," ujarnya.
Dikatakannya, melihat kondisi dan cuaca saat ini, potensi adanya longsor dan pergerakan tanah di lokasi bencana masih sangat mungkin, terlebih hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di lokasi bencana masih dimungkinkan terjadi.
Terkait dengan hal tersebut, rencananya akan dibangun hunian sementara (huntara) bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat, pembangunan huntara akan dilakukan secara bertahap sebagai bentuk penanganan lanjutan dari adanya pergerakan tanah di Desa Ratamba ini.
Editor : Adel