BANJARNEGARA, iNewsBanjarnegara.id - Pagi hari adalah waktu memulai hari dan saat tepat mencari rezeki sebagai keberkahan dari Allah Ta'ala.
Menjemput rezeki, tentu rezeki yang halal dapat dimulai dengan mengingat Allah Ta'ala dan memohonnya kepadaNya agar dimudahkan mendapatkan rezeki.
Allah Ta'ala sudah menjanjikan semua mahlukNya di muka bumi sudah dijamin dan ditetapkan rezekinya. Kini tinggal mahlukNya apakah mau berusaha atau tidak?
Bahwa rezeki sudah ditakdirkan dan masing-masing orang sudah ada jatah rezekinya ditetapkan 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi sudah tercatat.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَاللَّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الرِّزْقِ
"Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki." (QS An-Nahl: 71)
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi." (HR Muslim nomor 2653)
Namun, bukan berarti kalau sudah ada takdir rezeki, umat manusia tidak perlu kerja dan berusaha. Setiap Muslim haru tetap berikhtiar mencari nafkah dan sebagainya.
Contohnya, Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkan selepas Sholat Jumat untuk menyebar ke muka bumi untuk mencari nafkah dari karunia Allah Ta'ala sebagaimana disebutkan dalam ayat:
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." (QS Al Jumu'ah: 10)
Berikut 10 pintu rezeki bila amalkan akan dimudahkan Allah Ta'ala untuk mendapatkannya.
1. Takwa
Faedah dari takwa adalah akan diberi jalan keluar dan diberikan rezeki dari jalan yang tidak disang-sangka.
2. Tawakal
Faedah dari tawakal adalah akan diberikan kecukupan. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (3)
"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS Ath-Thalaq: 2–3)
Takwa itu bisa diperbaiki dengan melihat apakah kita sudah menjalankan kewajiban dan melengkapi dengan amalan sunnah, misalnya memperhatikan shalat lima waktu dan melengkapinya dengan shalat rawatib, tahajud, dan shalat Dhuha.
3. Istikamah
Dalam ayat lain disebutkan keutamaan istiqamah akan dibukakan pintu rezeki berupa hujan dari langit.
وَأَن لَّوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُم مَّاءً غَدَقًا
"Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap istikamah (berjalan lurus di atas jalan itu, pada jalan agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak)." (QS Al Jin: 16–17)
4. Sholat dhuha
Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal sebagaimana melansir laman Rumaysho menyebutkan, dari Nu’aim bin Hammar Al-Ghathafaniy radhiyallahu ‘anhu, beliau mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
"Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat rakaat sholat pada awal siang (pada waktu dhuha) supaya engkau tercukupi pada akhir siang." (HR Ahmad, 5:286, Abu Dawud nomor 1289, Tirmidzi 475, Ad-Darimi 1451. Syekh Al Albani dan Syekh Syu'aib Al Arnauth mengatakan hadis ini sahih)
5. Haji dan umrah
Melakukan haji dan umrah sebagaimana disebutkan dalam hadis akan menghilangkan kefakiran (kemiskinan)
6. Perbanyaklah doa
Memperbanyak doa supaya dibukakan pintu rezeki oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Di antara doa yang bisa dipanjatkan adalah doa yang disebut dalam hadis sebagai doa untuk melunasi utang sepenuh gunung.
Doa dari hadis ‘Ali, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan doa:
اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak.
Artinya: "Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu." (HR Tirmidzi nomor 3563. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan sanad hadis ini hasan)
7. Memperbanyak istighfar
Banyak memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dengan istigfar. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)
"Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Rabbmu (beristighfarlah), sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS Nuh: 10–12)
8. Menjalin silaturahim
Menjalin hubungan dengan orangtua dan kerabat, terutama yang sempat terputus, yaitu menyambung silaturahim. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
"Siapa yang suka untuk dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka berbaktilah kepada kedua orangtuanya dan jalinlah hubungan dengan kerabatnya (silaturahim)." (HR Ahmad, 3:229; 3:266. Syekh Syu'aib Al Arnauth menyatakan hadis ini shahih, sanad hadis ini hasan dari jalur Maimun bin Sayah dan di bawahnya tsiqah)
9. Memperbanyak sedekah
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya." (QS Saba’: 39)
Dalam hadis dijelaskan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
« إِنَّ اللَّهَ قَالَ لِى أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ » »
"Allah Ta'ala berfirman padaku, 'Berinfaklah kamu, niscaya Aku akan berinfak (memberikan ganti) kepadamu'." (HR Bukhari nomor 4684; Muslim 993)
10. Menikah
Menikah akan membuka pintu rezeki. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala:
وَأَنكِحُوا اْلأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS An-Nuur: 32)
Dari ayat tersebut, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
اِلْتَمِسُوا الغِنَى فِي النِّكَاحِ
"Carilah kaya (hidup berkecukupan) dengan menikah." (Diriwayatkan dari Ibnu Jarir. Imam Al-Baghawi menyatakan pula bahwa ‘Umar menyatakan seperti itu pula. Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 5:533)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait