BANJARNEGARA,banjarnegara.iNews.id – Suasana malam Sabtu di Banjarnegara tak seperti biasa. Sirene patroli meraung dari berbagai penjuru kota, menandai dimulainya operasi besar-besaran yang digelar Kepolisian Resor Banjarnegara untuk menekan praktik premanisme yang kerap meresahkan warga.
Patroli skala besar ini digelar pada Sabtu malam, 10 Mei 2025. Operasi yang melibatkan sejumlah instansi lintas sektor ini diawali dengan apel pasukan di halaman Mapolres Banjarnegara pukul 19.00 WIB, dipimpin langsung oleh Kapolres AKBP Mariska Fendi Susanto.
“Seluruh jajaran Polsek kami kerahkan malam ini. Titik-titik rawan sudah dipetakan,” ujar Mariska dalam pengarahan yang berlangsung tegas namun tertata. Ia menyebut, operasi ini bagian dari Operasi Aman Candi 2025, program yang menyasar berbagai bentuk premanisme dan kejahatan jalanan.
Patroli dibagi dalam dua tim. Tim pertama menyisir rute pusat kota: mulai dari Mapolres, Alun-Alun Banjarnegara, Jalan Letjen Soeprapto, Semampir, Pucang, hingga PLTA Mrica. Sementara tim kedua mengarah ke wilayah Terminal Induk, Stadion, dan Singomerto.
Di tengah perjalanan, tim mendapati sekelompok pemuda tengah berpesta minuman keras di area parkir Serulingmas dan sekitar Waduk PLTA Panglima Besar Jenderal Sudirman. Mereka langsung diamankan di tempat, diberi pembinaan, dan diarahkan untuk tak mengulangi perbuatannya.
Tak hanya menyasar pemabuk, polisi juga menertibkan sejumlah juru parkir liar di kawasan pasar dan pertokoan. “Kami pastikan tidak ada pemalakan berkedok retribusi parkir. Semua harus sesuai dengan aturan daerah,” tegas Mariska.
Menurutnya, premanisme tak hanya soal gangguan keamanan. Dampaknya jauh lebih luas—termasuk menghambat iklim investasi dan membuat warga merasa tidak nyaman. “Ini bukan hanya soal ketertiban. Ini soal keberlangsungan ekonomi lokal.”
Selain patroli, polisi juga memberikan edukasi langsung kepada warga. Mereka diingatkan untuk waspada terhadap kejahatan jalanan, mulai dari pencurian dengan kekerasan hingga pencurian kendaraan bermotor (3C).
Hingga patroli berakhir, situasi keamanan dan ketertiban lalu lintas di Banjarnegara dilaporkan aman dan terkendali. Meski demikian, Kapolres menekankan pentingnya partisipasi warga untuk melaporkan setiap aktivitas mencurigakan. “Premanisme tidak boleh dibiarkan tumbuh. Jika masyarakat menjadi korban, segera laporkan. Kami akan tindak tegas,” ujarnya.
Operasi malam itu mungkin berakhir, tapi pesan Polres Banjarnegara jelas: Banjarnegara tak akan dibiarkan menjadi ruang bermain bagi pelaku premanisme.
Editor : Adel
Artikel Terkait