BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Mudik gratis lebaran yang difasilitasi pemerintah menjadi satu momentum yang sangat berharga bagi para perantau untuk kembali ke kampung halaman, namun adanya mudik gratis ini juga masih menyimpan segala permasalahan di dalamnya.
Keluhan mucnul dari internal para pemudik yang tidak mendapatkan kuota, pasalnya fasilitas mudik gratis yang sedianya ditujukan untuk para buruh yang kurang mampu, justru banyak dihuni oleh pekerja yang secara ekonomi lebih mampu.
Belum selesai masalah banyaknya permasalahan nepotisme dalam pemenuhuan kuota peserta mudik gratis, muncul lagi persoalan awak angkutan umum yang kehilangan penumpang, bahkan tidak sedikit dari mereka yang akhirnya non job.
Tak hanya itu, penggunaan armada yang dipilih pemerintah juga dinilai memumculkan masalah tersendiri bagi awak angkutan umum, khususnya armada atau Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dimana armada tersebut memiliki trayek resmi, dan adanya mudik gartis yang didominasi oleh bus pariwisata ini membuat mereka nyaris kehilangan pekerjaan.
"Kami sepakat adanya program mudik gratis, tetapi coba armada yang digunakan itu armada yang memang memiliki trayek, tok fasilitasnya sama dengan pariwisata, sehingga orang seperti kita juga tetap bekerja," kata Anto pengemudi bus AKAP yang ditemui Serayunews di terminal induk Banjarnegara.
Menurutnya, bus pariwisata memiliki masa kejayaan tersendiri, yakni saat musim libur dan wisata, sedangkan bus AKAP mengandalkan pada musim lebaran seperti saat ini, namun banyaknya mudik gratis dengan bus pariwisata ini membuat awak angkutan umum kesulitan mendapatkan penumpang, bahkan saat ini banyak yang nganggur.
"Kita kan punya trayek dan tertib dalam membayar pajak maupun lainnya, hari-hari biasa juga sudah mulai sepi, dan momentum lebaran ini juga sepi, tidak seperti dulu, jadi kami berharap pemerintah bisa lebih bijak dalam memilih bus untuk mudik gratis, sehingga semua tetap berjalan bersama," ujarnya.
Seperti diketahui, pada musim mudik lebaran tahun ini, pemerintah menyediakan ratusan bus untuk program mudik gratis dengan tujuan berbagai daerah, bahkan untuk Banjarnegara sendiri menyediakan lima bus untuk mengangkut 250 warga Banjarnegara dalam program mudik gratis.
Adanya mudik gratis ini benar-benar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Banjarnegara yang ada di perantauan, sebab mereka tidak lagi harus terjebak macet dan aman.
Perwakilan pemudik asal Banjarnegara Misngad mengatakan, para pemudik dari Banjarnegara ini dikoordinir oleh paguyuban warga Banjarnegara yang ada di Jabodetabek. Ada lima bus untuk mengangkut sekitar 250 pemudik asal Banjarnegara yang terbagi dalam lima bus.
"Kita juga mendapatkan pengawalan, sehingga kita tidak ada kendala di jalan. Untuk tahun depan diharapkan bisa bertambah, karena ini sangat membantu warga perantauan saat ingin mudik lebaran," ujarnya.
"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa kembali dilakukan, dan bisa menambah jumlah bus untuk mudik gratis," katanya.
Sementara itu, Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto mengatakan, program mudik gratis ini menjadi satu upaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemudik asal Banjarnegara, sebab ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap warganya.
"Jangan lupa piknik di Banjarnegara, hidupkan perekonomian Banjarnegara, sebab banyak potensi di Banjarnegara, baik oleh-oleh, wisata dan lainnya," ujarnya.
Editor : Adel
Artikel Terkait