BANJARNEGARA,banjarnegara.inews.id – Koordinator Wilayah Eks Karesidenan Banyumas ditunjuk sebagai tuan rumah acara Sosialisasi Uji Sertifikasi Kompetensi (USK) untuk bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh LSP Asnaskes Indonesia di Jawa Tengah. Acara ini bertempat di Kota Satria, Purwokerto, dengan agenda pembukaan yang berlangsung pada Senin, (4/11/2024).
Ketua Koordinator Wilayah LSP Asnaskes Eks Karesidenan Banyumas,Taepur, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepercayaan yang diberikan untuk menjadi tempat gelaran USK LSP Asnaskes Se Jawa Tengah. " Di Eks Karesidenan Banyumas, terdapat sembilan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang kesehatan di antaranya SMK Kartek 2 Jatilawang, SMK Kesehatan Kesatrian 2 Purwokerto, SMK Kesehatan Purworejo Klampok Banjarnegara, SMK Citra Bangsa Mandiri Purwokerto, SMK Muhammadiyah 3 Purwokerto, SMK Budi Utomo Sokaraja, SMK Mulya Husada Purwokerto, SMK Ma'arif NU 1 Wangon, dan SMK Soedirman Purbalingga," katanya.
Bangun Prajadi Cipto Utomo mewakili Ketua Persemki (Persatuan Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Indonesia) menyampaikan bahwa Persemki bersama LSP ASNAKES Indonesia berkomitmen menjaga mutu pendidikan dan kelulusan siswa-siswi di sekolah-sekolah kesehatan. "Pada tahun ini, sebanyak 50 sekolah kesehatan di Jawa Tengah dengan jumlah peserta ujian mencapai 2.984 siswa turut serta dalam uji sertifikasi kompetensi," katanya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Tengah Wilayah X, Sulikin mengapresiasi kegiatan ini dan menyatakan pentingnya berkumpul dan saling berbagi pengalaman antarsekolah untuk memperkuat pendidikan di berbagai daerah. "Semakin kita berkumpul dalam lembaga yang kuat, maka akan sulit dipisahkan. Ini sangat penting, terutama bagi para kepala sekolah untuk saling berbagi dan memahami keadaan sekolah di berbagai daerah," katanya.
Sulikin juga mengingatkan agar pendidikan tidak hanya terfokus pada akademik, tetapi juga memberi ruang untuk kegiatan yang menyenangkan bagi siswa, seperti bimbingan ekstra kurikuler seni tari, menyanyi, dan tarian Jawa. "Layanan bahagia seperti ini membuat sekolah lebih menarik di mata masyarakat. Jangan hanya fokus pada pelajaran terus-menerus, karena siswa juga butuh kegiatan yang menyenangkan,: katanya.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan sekolah-sekolah kesehatan di Jawa Tengah mampu menjaga standar mutu pendidikan yang baik serta melahirkan lulusan-lulusan berkualitas yang siap berkompetisi di dunia kesehatan.
Editor : Adel
Artikel Terkait