BANJARNEGARA, banjarnegara.inews.id – Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Kondisi ini yang tengah dialami petani wortel di Desa Ratamba Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara. Pasalnya, harga wortel saat ini turun drastis.
Tomi, salah satu petani wortel di Desa Ratamba mengatakan, banyak petani yang memilih tidak memanen wortelnya. Sehingga saat ini banyak wortel yang mengeras karena sudah lewat dari masa panen.
“Sekarang di sini banyak petani yang harusnya sudah panen tapi dibiarkan saja. Karena memang harganya sangat murah. Jadi wortelnya tengahnya sudah keras,” ungkapnya saat ditemui di kebun wortel di Desa Ratamba, Sabtu (16/11/2024).
Terakhir, ia sempat menjual wortel hanya dihargai Rp 300 per kilogram. Namun saat ini Sebagian petani masih membiarkan tanaman wortel meski sudah memasuki masa panen.
“Beberapa minggu yang lalu saya sempat panen harganya anjlok. Hanya Rp 300 per kilogram. Malah sekarang banyak yang memilih tidak memanen karena harga jual tidak bisa menutup biaya operasional panen,” terangnya.
Sebagian petani lainnya memilih memanfaatkan untuk pakan ternak. Ia menyebut akibat turunnya harga wortel saat ini kerugian petani hampir 90 persen.
“Paling sekarang wortel untuk pakan kambing atau sapi. Kalau dihitung-hitung kalau modalnya Rp 5 juta hanya dapat Rp 500 ribu. Itu pun tenaga kita belum dihitung,” kata dia.
Kondisi serupa juga dialami petani wortel Salyo. Turunnya harga wortel saat ini, ia tidak punya pilihan lain selain mengambil wortel untuk pakan ternak miliknya.
“Biasanya daun wortel yang hanya untuk pakan ternak. Tapi sekarang karana dijual tidak laku akhirnya daun dan wortelnya semuanya untuk makan kambing dan sapi,” ujarnya.
Ia berharap harga wortel bisa segera pulih dan stabil. Apalagi di Desa Ratamba, 90 persen adalah petani wortel.
“Di sini 90 persen menanam wortel. Jadi kami berharap harganya bisa segera pulih. Bisa stabil lagi. Ya sekitar Rp 3 ribu per kilogram,” tambahnya.
Editor : Adel
Artikel Terkait