Ruwahan : Tradisi Sakral Dan Penuh Makna Jelang Ramadhan

GH Cahyono
Ratusan warga Desa Sirukun Kabupaten Banjarnegara saat menggelar doa bersama dengan membawa tenongan yang berisi makanan dalam prosesi Ruwahan, Kamis (6/2/2025)_GH Cahyono

BANJARNEGARA,banjarnegara.inews.id - Dilansir dari berbagai sumber, tradisi ruwahan memiliki makna mendalam bagi masyarakat Jawa. Kata "Ruwahan" berasal dari bahasa Arab "arwah" yang berarti roh, nyawa, atau jiwa. Tradisi ini merupakan salah satu bentuk amal jariyah yang dilakukan untuk mendoakan orang tua atau kerabat yang telah meninggal dunia. Selain itu, Ruwahan juga mencerminkan nilai gotong-royong, kebersamaan, serta penghormatan terhadap leluhur sebagai bagian dari tradisi nenek moyang.

Pada Kamis (6/2/2025), ratusan warga Desa Sirukun Kecamatan Kalibening gelar prosesi ruwahan. Tradisi ruwahan merupakan kegiatan yang biasa dilaksanakan warga dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan

Karpi, Kades Sirukun Kalibening mengatakan, tradisi ini berlangsung pada bulan Sya'ban dalam kalender Hijriyah, yang merupakan bulan sebelum Ramadhan. "Kegiatan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Jawa, khususnya di Desa Sirukun," katanya.

Menurut Karpi, pelaksanaan Ruwahan diawali dengan kegiatan bersih-bersih makam leluhur. Setelah itu, warga membawa makanan dari rumah dalam wadah tenongan ke masjid untuk doa bersama. "Setelah doa bersama, warga kemudian menukar makanan dan menikmatinya bersama-sama sebagai bentuk kebersamaan," ujar Karpi.

Dalam tradisi Ruwahan, masyarakat melakukan berbagai rangkaian kegiatan yang penuh makna spiritual, di antaranya: 

-. Membersihkan makam leluhur sebagai wujud penghormatan kepada mereka yang telah meninggal dunia.
-. Tabur bunga, setelah gotongroyong pembersihan makam dilanjut dengana penaburan bunga setaman.
-.Doa bersama dipimpin oleh seorang pemuka agama yang bertujuan untuk mengirimkan doa kepada arwah leluhur agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
-. Kenduri dan tukar makanan. Tiap warga membawa makanan dibawa dari rumah masing-masing dan ditukar dengan warga lainnya sebelum disantap bersama.
-. Bermaaf-maafan. Ruwahan juga menjadi momen bagi masyarakat untuk saling memaafkan serta berdoa agar diberikan kemudahan dan kesehatan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

"Dengan digelarnya Ruwahan, warga Desa Sirukun berharap agar keberkahan dan kebaikan senantiasa menyertai mereka dalam menyambut bulan suci Ramadhan," kata Karpi.

Editor : Adel

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network