Disparbud Banjarnegara Jadikan Film sebagai Sarana Promosi Pariwisata

GH Cahyono
Kepala Disparbud Kabupaten Banjarnegara, Tursiman saat memberikan sambutan dalam Workshop Film Banjarnegara, Senin (17/2/2025)_dok Disparbud Banjarnegara

BANJARNEGARA,banjarnegara.iNews.id - Film sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif memiliki peran luar biasa, salah satunya sebagai media komunikasi dan promosi pariwisata. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Tursiman, saat membuka kegiatan Workshop Film pada Senin (17/2/2025) di Sasana Abdi Praja Setda Banjarnegara. Workshop ini merupakan bagian dari ajang kompetisi film Banjarnegara Movie.

Dalam sambutannya, Tursiman menekankan pentingnya dorongan besar untuk memajukan sektor pariwisata di Banjarnegara. Saat ini, Banjarnegara masih berada di posisi lima terbawah dalam sektor pariwisata di tingkat nasional, meskipun memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa.

"Harapan kami, media film dapat menjadi pendorong utama untuk kemajuan sektor pariwisata Banjarnegara. Dengan menampilkan keindahan dan keunikan daerah ini dalam film, kita bisa menarik lebih banyak wisatawan untuk datang dan menikmati pesonanya," ujar Tursiman.

Sementara itu, Direktur Art Film Banjarnegara sekaligus koordinator kegiatan, Aziz Arifianto, berharap Banjarnegara Movie tidak hanya berdampak pada sektor pariwisata tetapi juga membuka potensi daerah secara lebih luas.

"Tema Banjarnegara Movie tahun ini adalah ‘Local Wisdom’. Kami berharap peserta dapat mengeksplorasi kearifan lokal dalam film mereka, sehingga masyarakat luar lebih mengenal Banjarnegara dan tertarik untuk berkunjung," ungkap Aziz.

Workshop ini menghadirkan Direktur Festival Film Purbalingga (FFP), Nanki Nirmanto, sebagai narasumber utama. Dalam sesi pelatihan, Nanki memutarkan enam film pendek karya siswa dari Purbalingga, termasuk "Penderes dan Pengidep" karya Achmad Ulfi, "Indonesia Bukan Negara Islam" oleh Jason Iskandar, "Pedagang" oleh Olivia Nur Andini, serta "Langka Receh" oleh Miftahul. Beberapa di antaranya telah memenangkan kompetisi film nasional.

Dalam materinya, Nanki menjelaskan secara mendalam tentang proses produksi film, mulai dari pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi.  " Perjalanan film di Purbalingga hingga mencapai level saat ini tidaklah mudah. Kami selalu berusaha menghasilkan film yang ideal dan berkualitas tinggi. Membuat film mungkin mudah, tetapi membuat film yang bagus memerlukan usaha lebih. Namun, saya yakin hal ini bisa dipelajari. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama belajar dan meningkatkan kualitas film kita," ujar Nanki.

Workshop ini diharapkan dapat memberikan bekal bagi para peserta dalam membuat film yang tidak hanya menarik tetapi juga mampu mengangkat potensi daerah Banjarnegara ke tingkat yang lebih luas.

Editor : Adel

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network