BANJARNEGARA,banjarnegara.iNews.id - Bulan Ramadhan menjadi momentum istimewa bagi kaum Syarikat Islam (SI). Setiap tahunnya, mereka memperingati wafatnya HOS Tjokroaminoto, guru bangsa sekaligus tokoh terbesar SI yang meninggal pada 10 Ramadhan 1353 Hijriah atau 17 Desember 1934.
Sejalan dengan tradisi tersebut, kaum SI di Banjarnegara menggelar ziarah makam bersama pada Sabtu (8/3/2025). Namun, mereka tidak berziarah langsung ke makam Tjokroaminoto di Taman Makam Pahlawan Pekuncen Yogyakarta, melainkan mengunjungi makam para tokoh SI lokal yang berpengaruh di Banjarnegara.
Ketua DPC Syarikat Islam Banjarnegara, Musobihin, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan tradisi tahunan untuk mengenang jasa HOS Tjokroaminoto serta tokoh-tokoh lokal yang telah mendirikan dan membesarkan SI di Banjarnegara.
“Dengan cara seperti ini, kita tidak hanya mengenang para leluhur, tetapi juga menjaga garis ideologi SI dalam menjalankan Islam seluas-luasnya dan sepenuh-penuhnya. Ikatan kekeluargaan dan ideologi menjadi penguat persatuan kaum SI di Banjarnegara,” jelas Musobihin.
Ziarah kubur dilaksanakan serentak di setiap kecamatan, dengan acara puncak yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu (9/3/2025) di MTs Cokroaminoto Lebakwangi Pagedongan Banjarnegara.
Pengurus Bagian Sosial dan Kesehatan DPC SI Banjarnegara, Ahmad Aziz Baihaqi, bahkan berharap agar ziarah massal ini bisa menjadi agenda nasional bagi kaum SI di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Anggota Bagian Riset, Pengembangan, dan Inovasi DPC SI Banjarnegara, Heni Purwono, menyoroti sejarah panjang SI di Banjarnegara yang telah berdiri sejak tahun 1913.
“Dalam catatan sejarah, HOS Tjokroaminoto meresmikan SI Afdeling Banjarnegara pada Ahad Manis, 28 Desember 1913. Usianya hanya terpaut satu tahun lebih muda dari Muhammadiyah yang berdiri pada 18 November 1912, dan jauh lebih tua dari Nahdlatul Ulama yang berdiri pada 31 Januari 1926. Tak heran jika SI mengakar kuat di Banjarnegara,” ujar Heni.
Karena kuatnya peran SI di Banjarnegara, Heni berencana melakukan riset sejarah SI yang lebih komprehensif dengan mengumpulkan berbagai arsip dan bukti keberadaan SI di daerah ini.
“Saya berharap masyarakat yang memiliki dokumen atau arsip tentang SI Banjarnegara dapat berkontribusi dalam kajian ini. Dengan demikian, kita bisa menyusun sejarah SI Banjarnegara secara lengkap untuk melengkapi fragmen sejarah Kabupaten Banjarnegara,” katanya.
Menurut Heni, Banjarnegara memiliki banyak tokoh SI yang berkontribusi di tingkat nasional. Salah satunya adalah Taufiqurohman, yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Partai Masyumi saat partai tersebut memenangkan Pemilu pertama tahun 1955.
Selain itu, ada Pardikin Partoadiwijoyo, seorang anggota Badan Konstituante sekaligus saudagar kaya. Salah satu tanah wakafnya bahkan dimanfaatkan sebagai Masjid At-Taqwa Gayam.
Editor : Adel
Artikel Terkait