PURBALINGGA,banjarnegara.iNews.id — Pohon pisang berdiri tegak di tengah lubang-lubang menganga di ruas jalan Slinga - Arenan dan Arenan - Kembaran Wetan, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga. Bukan untuk penghijauan, melainkan sebagai tanda bahaya yang dipasang warga akibat parahnya kerusakan jalan.
"Inisiatif ini murni dari warga untuk mencegah kecelakaan. Lubang-lubang jalan sudah sering menyebabkan pengendara terjatuh. Daripada ada korban lagi, kami tanami pohon pisang agar pengendara lebih waspada," kata Kepala Dusun III Desa Kembaran Wetan, Bosor, Senin (28/4)
Menurut Bosor, kerusakan jalan itu tak lepas dari aktivitas tambang di sekitar wilayah tersebut. Truk-truk bermuatan material tambang melintas hampir tanpa henti. Bosor mencatat, sebelum warga menanami lubang, sekitar 50 truk melintas setiap hari. Setelah aksi protes tersebut, jumlah truk menurun drastis menjadi hanya tiga truk per hari.
Warga juga sudah melakukan audiensi dengan perusahaan tambang, menuntut mereka ikut bertanggung jawab memperbaiki jalan yang rusak sebelum proyek perbaikan pemerintah berjalan.
Menanggapi keluhan itu, Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, langsung turun ke lapangan. Ia datang bersama Sekda dan Asisten Sekda untuk melihat langsung kondisi jalan. "Saya sudah pasang badan, mewakili Mas Bupati Fahmi. Kami tidak datang sekadar melihat-lihat, tapi mencari langkah konkret yang bisa segera direalisasikan. Insya Allah dalam tahun ini," ujar Dimas di lokasi.
Dimas memastikan Pemerintah Kabupaten Purbalingga berkomitmen mempercepat perbaikan jalan. Namun, ia mengingatkan bahwa penggunaan anggaran negara harus tetap mengikuti prosedur perencanaan dan perancangan teknis yang ketat, agar tak menimbulkan masalah hukum di kemudian hari.
Selain rencana perbaikan, Dimas juga menyoroti aktivitas pertambangan yang dinilai memperparah kerusakan. Ia berjanji akan mengevaluasi operasional perusahaan-perusahaan tambang di kawasan tersebut. "Pelaku usaha harus bertanggung jawab menjaga fasilitas umum," tegasnya.
Dengan langkah cepat ini, Dimas berharap perbaikan jalan segera terwujud. Warga pun menanti jalan bebas lubang kembali, tanpa harus memasang pohon pisang sebagai tanda bahaya.
Editor : Adel
Artikel Terkait