SEMARANG,iNewsBanjarnegara.id - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meminta jajaran ASN di lingkungan Pemprov Jateng terus memupuk sikap patriotik dan semangat bela negara. Hal ini diungkapkan usai upacara peringatan Hari Bela Negara di halaman Kantor Gubernur, Senin (19/12/2022).
Menurutnya, pada era digital dan revolusi 4.0, tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan negeri tidak lagi perang melawan penjajah, tetapi banyak beredar berita bohong (hoax) yang justru dapat memecah belah bangsa, tak hanya itu penyebaran paham radikalisme dan terorisme juga banyak beredar melalui dunia maya.
"Pada era digitalisasi dan 4.0, bela negara perlu ditingkatkan. Dulu membela negara secara konvensional, sekarang ditingkatkan di era digital. Disadari atau tidak saat ini masih banyak ancaman terhadap negara kita. Tidak menjatuhkan melalui peperangan, tetapi melalui kanal-kanal milik negara," katanya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen. Foto. dok Pemprov Jateng
Dikatakannya, berbeda dengan zaman sebelum kemerdekaan, ancaman menjatuhkan negara yang dilakukan melalui peperangan, namun saat ini perang dilakukan melalui kanal-kanal milik negara. Karenanya, kanal-kanal di pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten harus lebih dikuatkan.
"Kita harus kita merujuk kepada pemerintah. Jangan sampai kita salah menangkap sebuah isu atau berita yang ternyata hoax, maka Pemprov akan memberikan informasi-informasi yang akurat karena itu bagian dari bela negara," katanya.
Dalam sambutan tetulisnya, Presiden RI menyerukan pada seluruh warga negara harus memiliki semangat, kesadaran, dan kemampuan bela negara. Semua harus mempunyai daya tangkal dan ketangguhan dalam menghadapi situasi yang semakin berkembang pesat dan kompleks di segala bidang.
"Oleh karena itu, kita harus terus membangun sumber daya manusia yang unggul, produktif, inovatif, dan berdaya saing serta memiliki kesadaran bela negara," katanya.
Dijelaskan, nilai dasar bela negara adalah cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, dan kemampuan awal bela negara. Nilai-nilai inilah yang harus terus diimplementasikan dalam program pembinaan kesadaran bela negara. Baik di lingkungan pendidikan, pekerjaan, maupun masyarakat.
Editor : Adel