get app
inews
Aa Text
Read Next : Kopi Seceting, Program Kemenag Banjarnegara Lawan Stunting dan Nikah Anak

Bupati Ajak Fatayat NU Wonosobo Ikut Atasi Stunting

Senin, 29 Mei 2023 | 18:13 WIB
header img
Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Wonosobo, Haryati, SAg

WONOSOBO,iNewsBanjarnegara.id-Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengapresiasi kiprah yang dilakukan PC Fatayat NU Wonosobo. Selama ini Fatayat NU Kabupaten Wonosobo suah melakukan berbagai gerakan dalam pemberdayaan perempuan dan perlundungan anak di Kabupaten Wonosobo.

Tak hanya itu, kegiatan yang dilakukan oleh Fatayat NU Wonosobo ini juga sudah selaras dengan program pemerintah, khususnya dalam masalah pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Termasuk penanganan stunting dan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Wonosobo. Untuk itu, dirinya mengajak Fatayat NU Wonosobo untuk terus bersama-sama pemerintah dalam mengatasi stunting di Wosnosobo. 

"Dulu kasus stunting Wonosobo masuk rangking 35 di Jawa Tengah atau paling bontot. Kini alhamdulillah sudah di rangking 12. Sebelumnya kasus stunting di angka 28,7 persen saat ini sudah turun jadi 22,1 persen. Di tahun 2025 nanti Wonosobo diharapkan sudah zero stunting dan kemiskinan alias bebas stunting dan tidak ada kasus kemiskinan lagi," katanya.

Pihaknya juga menyampaikan jika perempuan berdaya maka negara akan kuat. Demikian pula jika sumberdaya manusia (SDM) kaum perempuan berkualitas, termasuk kader Fatayat NU Wonosobo unggul, maka daerah akan cepat berkembang dan maju. Berbagai persoalan yang dihadapi bisa diselesaikan antara pemerintah dan semua elemen masyarakat.

"Momentum Harlah ke-73 Fatayat NU, bisa dijadikan sebagai media untuk evaluasi program yang telah, sedang dan akan berjalan di masa mendatang. Di tahun politik ini semoga kondisi daerah tetap aman dan damai. Fatayat NU juga musti dapat melindungi semua masyarakat. Meski banyak warna, ada hijau, kuning, biru dan merah, harus tetap utuh. Tidak boleh terpecah belah," ujarnya.

Ketua PCNU KH Abdurrahman Effendi meminta kader Fatayat NU harus bisa menjadi pelopor agar kaum perempuan tidak sekadar berkutat pada urusan dapur, sumur dan kasur. Namun kaum perempuan harus berani keluar untuk berkiprah lebih banyak di masyarakat. Seperti ikut mengatasi stunting, kemiskinan dan anak putus sekolah yang masih tinggi di Wonosobo.

"Kader Fatayat NU harus mampu berfikir dan mendesain program yang out of the box atau berfikir dan bertindak yang luar biasa. Terjun ke masyarakat untuk melakukan advokasi perempuan dan anak yang mengalami kekerasan. Melakukan pemberdayaan ekonomi agar menjadi perempuan yang kuat dan mandiri," katanya.

Editor : Adel

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut