Pekalongan, iNewsBanjarnegara.id - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen meminta komitmen semua pihak untuk turut melestarikan batik. Hal itu disampaikan wagub saat membuka Pameran Bersama Museum "Mbabar Mustiko" di Museum Batik Pekalongan.
Menurutnya, batik secara resmi sudah dikukuhkan sebagai warisan budaya oleh UNESCO, sehingga harus terus dilestarikan dan dijaga, termasuk untuk terus melakukan inovasi baik melalui desain, motif, hingga model dari batik itu sendiri.
"Jadikan batik sebagai pakaian yang menarik dan eststik, sehingga batikl tidak hanya dikenakan orang tua, tetapi juga dicintai oleh generasi muda, mereka tidak lagi malu memakai batik, tidak hanya dalam acara resmi, tetapi juga saat kongkow maupun lainnya," katanya.
Dikatakannya, kekayaan dan khasanah batik nasional sangat luar biasa, apalagi hampit setiap daerah di Indonesia, memiliki batik. Di balik setiap pola dan corak batik, terkandung cerita dan sejarahnya sendiri-sendiri. Filosofi ini harus dikenalkan kepada generasi muda secara terus menerus, agar batik tetap lestari.
"Batik ini bagian dari budaya. Ternyata ketika kita bicara tentang batik, ooo kenapa sih Pekalongan temanya pakai seperti ini, Banyumasan seperti ini, Laseman seperti ini, di Kota Pati (batik) bakaran seperti ini. Ternyata memang kekhasan daerahnya seperti itu, kebudayaannya seperti itu, sehingga batik ini bercerita tentang sejarah negara kita," katanya.
Dengan begitu, peranan para pimpinan daerah dan tokoh masyarakat menjadi sangat penting, bahkan dirinya masih ingat betul saat tahun 2018, saat itu dirinya mengenakan sarung batik dan masih dianggap sebagai pakaian perempuan. Dirinya dan Gubernur Ganjar Pranowo kemudian seringkali mengenakan sarung batik di berbagai acara. Tak lama kemudian, kebiasaan itu menjadi tren.
"Ketika ternyata Mas Ganjar pakai, saya pakai, akhirnya sekarang di mana-mana produksi sarung batik ada. Dulu mungkin hanya Solo, Pekalongan, yang motifnya nggak menyentuh ke anak-anak muda. Sekarang nggak. Abstraknya bagaimana, desainnya bagaimana, mengikuti anak-anak muda, sehingga mereka saat ini lebih senang memakai sarung yang bermotif batik," katanya.
Editor : Adel