BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Akibat tanah gerak yang terjadi di wilayah Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan Banjarnegara, 9 rumah milik warga rata dengan tanah dan 14 rumah lainnya terancam.
Kejadian tersebut bermula saat wilayah Kecamatan Pagentan diguyur hujan sejak siang hingga malam hari, puncaknya sekitar pukul 03.40 WIB, warga merasakan ada getaran dalam tanah. Kondisi ini menyebabkan 9 rumah ambruk dan rata dengan tanah, sementara 14 rumah lainnya sengaja dikosongkan karena kondisinya sudah membahayakan penghuni rumah.
Perangkat desa Kalitlaga Kuat mengatakan, akibat kejadian tersebut, sejumlah warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, dan saat ini ada sekitar 13 kepala keluarga dengan 42 jiwa yang masih mengungsi.
"Lokasi kejadian di Dusun Sigadung RT 01 RW 01. Warga yang terdampak mengungsi di rumah saudara dan sebagian lagi digedung TPQ dan ponpes setempat," katanya.
Seorang warga yang rumahnya rata dengan tanah Daryanti mengatakan, saat kejadian dirinya merasakan gerakan tanah yang cukup kuat, hingga akhirnya keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Kondisi bangunan rumah retak di Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan Banjarnegara.
"Saat itu hujan masih deras, rumah saya roboh dan belum sempat menyelamatkan barang-barang berharga," katanya.
Menurut dia, dirinya bersama keluarga sangat trauma dan merasa ketakutan karena tanah terus bergerak. Selain itu, dirinya juga tidak tahu bagaimana akan membangun rumahnya lagi. "Sementara kami ngungsi dirumah orang tua yang lebih aman. Tapi kalau hujan, kami masih takut dan khawatir," katanya.
Kepala Desa Kalitlaga, Agus mengatakan, dibantu relawan gabungan TNI Polri dan BPBD Banjarnegara, para warga gotong royong melakukan evakuasi barang milik warga yang terdampak termasuk melakukan pengecekan pergerakan tanah serta membantu warga terdampak mengungsi.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri S mengatakan, pergerakan tanah sebenarnya sudah berlangsung dua hari lalu dan terus dalam pantauan. Namun, karena intensitas hujan yang sangat deras selama beberapa hari menjadikan pergerakan tanah menjadi cukup siginifikan.
"26 keluarga sudah mengungsi dan masyarakat yang terdampak sejak awal sudah evakuasi mandiri begitu merasakan ada pergerakan tanah," katanya.
Saat ini, BPBD bersama TNI Polri dan relawan masyarakat terus melakukan pemantauan pergerakan tanah tiap detik hingga jam sehingga dapat diketahui potensi yang akan kemungkinan terjadi termasuk wilayah terdampak disekitarnya untuk sementara dikosongkan.
"Kebutuhan dasar warga yang mengungsi sudah disiapkan bersama dengan Dinsos Banjarnegara. Kami akan membentuk pos lapangan yang diketuai kepala desa. Masyarakat sudah sangat paham sehingga bisa deteksi dini terhadap tanda-tanda alam," katanya.
BPBD mencatat, dalam Januari hingga saat ini, tercatat ada 27 titik lokasi kejadian tanah gerak se Banjarnegara dengan total mengakibatkan 44 rumah terdampak.
Editor : Adel