get app
inews
Aa Read Next : BKD Umumkan Pendaftar CPNS Pemkab Banjarnegara Yang Lulus Administrasi. Cek Namamu disini

Ada Lukisan Peninggalan Zaman Purba di Tebing Sungai Pundung Banjarnegara

Jum'at, 06 September 2024 | 08:08 WIB
header img
Seorang siswa SMA N 1 Sigaluh Banjarnegara saat mengamati lukisan zaman purba atau Megalitikum yang berada di tebing sungai Pundung Gembongan

BANJARNEGARA,banjarnegara.inews.id - Tim ahli cagar budaya atau TACB Kabupaten Banjarnegara menyatakan pada salah satu tebing Sungai Pundung Desa Gembongan Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara terdapat lukisan yang dibuat pada jaman purba atau megalitikum.

Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banjarnegara Aryadi Dewanto mengungkapkan lukisan batu yang ada di Desa Gembongan memang masuk dalam kategori objek diduga cagar budaya (ODCB) dari zaman megalitikum dan masyarakat sekitar menyebutnya dengan istilah watu gunting atau supit urang."Tapi kalau kita lihat sekilas, mungkin juga itu figur gambar ikan. Sangat wajar karena itu di tepi sungai," kata Aryadi.

Adanya obyek tersebut, dimanfaatkan menjadi pembelajaran bagi SMA N 1 Sigaluh Banjarnegara. Obyek prasejarah tersebut berada kurang lebih berjarak 800 meter dari sekolah atau tepatnya di komplek makam Desa Gembongan.

Guru sejarah SMA N 1 Sigaluh, Heni Purwono mengatakan, siswa diajak melihat langsung obyek tersebut dalam pembelajaran tingkat lanjut sejarah. " Di sungai tersebut, terdapat batu besar berukuran satu meter dengan ukiran bermotif figur ikan. Obyek tersebut masuk dalam tema pembelajaran peradaban kuno dunia," katanya. 

Heni mengungkapkan pembelajaran langsung kelapangan bertujuan mengenalkan siswa secara langsung dengan Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) yang ada di sekitar mereka. "Pembelajaran ini durasinya cukup panjang, tiga jam pelajaran. Jadi kalau hanya di kelas pasti akan membosankan. Kebetulan di dekat sekolah ada batu yang diduga lukisan pra sejarah, maka mereka saya ajak ke sini," jelas Heni.

Menurut Heni, rata-rata masyarakat saat ini tidak tahu apa yang bisa diperbuat jika menemukan ODCB. Pemahaman tentang ODCB menjadi sangat penting mengingat ada undang-undang mengenai cagar budaya. Heni berharap dengan metode pembelajaran langsung tersebut siswa juga paham jika di daerahnya terdapat ODCB harus berbuat seperti apa termasuk dalam pelestariannya.

Cahyo Setyo Utomo, salah satu siswa yang mengikuti kegiatan tersebut Cahyo Setyo Utomo mengungkapkan belajar di luar ruangan seperti itu sangat menyenangkan. " Kita jadi tahu tentang kebudayaan kuno ternyata ada juga yang di dekat kita," katanya.

Editor : Adel

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut