BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Pernikahan dini memang masih menjadi permasalahan di setiap daerah, termasuk di Kabupaten Banjarnegara. Untuk itu pemerintah terus berupaya melakukan pencegahan dan sosialisasi, termasuk melibatkan generasi muda lewat Duta Generasi Berencana (Genre) tahun 2023.
Keprihatinan tersebut tidak lepas dari banyaknya masyarakat yang mengajukan dispensasi nikah pada Pengadilan Agama, bahkan pada tahun 2022 lalu, terdapat 681 warga Banjarnegara yang mengajukan dispensasi nikah, dari jumlah tersebutu 644 diantaranya dibakulkan hakim.
Untuk itu, masalah pernikahan dini juga menjadi topik utama dalam grand final Duta Genre yang dilakukan di Pendopo Dipayudha Adigraha Banjarnegara, Selasa (31/1/2023).
Pemilihan Duta Genre yang diprakarsai oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dispermades PPKB) Banjarnegara ini menjadi satu upaya melibatkan kalangan remaja dalam pencegahan pernikahan dini di Banjarnegara.
Kepala Dispermades PPKB Banjarnegara, Hendro Cahyono mengatakan, Duta genre ini merupakan upaya pemerintah dalam melibatkan kalangan remaja terkait pencegahan nikah usia dini dan pemahaman remaja terkait keluarga berencana.
Menurutnya, proses pemilihan Duta Genre ini melalui berbagai tahapan, mulai dari tingkat kecamatan hingga terjaring 42 peserta atau 21 pasang remaja putra dan putri yang mewakili kecamatan masing-masing.
"Untuk total peserta lebih dari 150 remaja, dan sudah tersaring dalam berbagai tahapan, hari ini kita menentukan pemenang atau Duta Genre Banjarnegara tahun 2023," katanya.
Dikatakannya, dalam babak final ini, Galih Panca Utama yang merupakan perwakilan dari Kecamatan Pandanarum dinobatkan sebagai juara 1 disusul oleh Fegi Lutfiantoro dari Kecamatan Susukan di posisi runner up, sementara untuk Duta Genre putri, Afifah Ahmad dari Kecamatan Banjarmangu keluar sebagai yang terbaik disusul Qonita Lainatun Najah dari Kecamatan Pagedongan diposisi ke dua.
"Untuk Juara 1 baik putra maupun putri akan mewakili Banjarnegara diajang yang sama pada tingkat Porovinsi Jateng yang akan dilaksanakan pada 21-23 Februari mendatang," katanya.
Sementara itu, Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto sangat mengapresiasi kegiatan ini, dia juga menilai Duta Genre bisa menjadi role model atau teladan bagi para remaja untuk tidak melakukan pernikahan dini, selain untuk pencegahan kesehatan reproduksi, juga untuk penekanan angka stunting.
"Peran Duta Genre ini sangat penting, sebab mereka akan ikut berperan aktif dalam menyosialisasikan program pemerintah khususnya masalah pencegahan pernikahan dini serta masalah remaja lainnya yang ada di tengah masyarakat," katanya.
Dikatakanya, berdasarkan data yang ada yang ada di Pengadilan Agama Banjarnegara, tahun 2022 lalu ada 644 dispensasi nikah usia di bawah 19 tahun yang dikabulkan. Tak hanya itu, data dari Dinas Catatan Sipil juga menyebutkan terdapat 776 persalinan dengan ibu muda dengan usia 20 tahun ke bawah.
"Ini menjadi permasalahan bersama, dan usia ideal untuk menikah adalah 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria. Usia tersebut berdasarkan perhitungan matang secara fisik dan mental bagi calon pengantin dalam membina rumah tangga," ujarnya.
Editor : Adel
Artikel Terkait