Budaya Nyadran Kampung Gagot Sambut Bulan Ramadan

Syarif TM
Warga Kampung Gagot Banjarnegara saat menggelar Nyadran sebagai tradisi budaya jelang ramadan. Foto. dok Kampung Gagot Banjaregara.

BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Masyarakat Kampung Gagot, Desa Kutawuluh Banjarnegara menggelar tradisi nyadran di kampung mereka dengan bersih desa dan ziarah makam untuk mendoakan para leluhur dan orang tua menjelang bulan ramadan.

Upacara Nyadran sudah menjadi tradisi dan warisan jelang bulan ramadan yang dilaksanakan untuk mengirim doa sebagai wujud bakti terhadap leluhur dan orang tua jelang datangnya bulan ramadan.

Nyadran dilakukan warga Kampung Gagot dengan diawali melakukan ziarah makam sesepuh untuk melakukan doa bersama. Tak hanya itu, setelah melakukan doa bersama, warga juga erkumpul di balai adat Kampung Gagot untuk berdiskusi dan makan bersama.

Tokoh Pemuda Kampung Gagot Amrullah mengatakan, budaya Nyadran merupakan warisan busaya dalam menghormati dan mendoakan para leluhur, termasuk keluarga yang sudah meninggal.

Selain itu, Nyadran juga bagian dari upaya bersih diri serta menyiapkan mental dan segara sesuatunya bagi masyarakat dalam menyambut bulan ramadan. "Nyadran ini juga sebagai pengingat agar mereka yang masih hidup ingat dengan yang sudah meninggal dunia. Kegiatan ini dilakukan rutin setahun dua kali, yakni setiap menjelang bulan ramadan," katanya.

Menurutnya, Nyadran juga sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi warga. Sebab dalam kegiatan ini, seluruh warga bisa berkumpul dan bersilaturahmi serta makan bersama, kegiatan ini merupakan tradisi untuk mengingatkan masyarakat, bahwa semua makhluk hidup termasuk manusia tidak bisa hidup kakal di dunia. Karena itu, harus selalu meningkatkan ketaqwaan, iman dan amal kebaikan agar pada saat waktu kematian tiba, bisa meninggal dalam kondisi baik. 

"Kita sebagai manusia harus selalu ingat mati, karena apapun yang hidup di dunia suatu saat akan mati. Untuk itu, kita harus mempersiapkan diri agar benar-benar siap menjalani kematian," ujarnya. 

Selain itu, dalam budaya Nyadran juga terdapat jiwa kebersamaan dan kegotongroyongan warga, dan menghormati leluhur merupakan bagian dari tradisi yang harus terus dilestarikan. 

"Ini sekaligus nguri-nguri budaya yang sudah diwariskan secara turun temurun dalam menyambut bulan ramadan. Dalam Nyadran ini juga ada doa bersama dan siraman rohani yang berkaitan dengan kesiapan menghadpai bulan ramadan baik lahir maupun batin," ujarnya.

Editor : Adel

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network