BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Kegiatan Pesantren Ramadan Ceria TK IT Permata Hati Banjarnegara yang sudah berlangsung selama hampir 3 pekan in ditutup dengan buka bersama dan kajian keagamaan di lingkungan sekolah, Sabtu (15/4/2023).
Penutupan kegiatan tersebut dilakukan dengan buka bersama santri dan wali murid serta diakhiri dengan ceramah agama oleh alumni Universitas Islam Madinah Ustadz Firdaus Maulana Akbar.
Meski sudah berakhir, terlihat keceriaan para siswa saat mengikuti kegiatan Pesantren Ramadan Ceria, hal ini dapat dilihat dari kebahagiaan para santri Pesantren Ramadan Ceria. Bahkan mereka seperti tidak merasakan lapar dan hausnya orang berpuasa, tak tanggung-tanggung, 105 murid TK IT yang mengikuti Pesantren Ramadan Ceria ini mampu berpuasa secara penuh.
Selama kegiatan Pesantren Ramadan Ceria yang diikuti oleh murid TK IT Permata hati ini memang dikemas dengan cara yang mengasyikkan, sehingga mereka tidak merasakan lapar dan dahaga saat menjalani puasa dan tetap beraktivitas, momentum ini juga menjadi satu sarana untuk anak lebih dekat dengan keluarganya.
Kepala TKIT Permata Hati Banjarnegara Hartuti tentu sangat baik menyambut kegiatan ini, meski sudah berakhir, anak-anak tetap terlihat antusias dan masih ingin mengikuti berbagai rangkaian kegiatan Pesantren Ramadan Ceria, semoga kegiatan yang sudah dilakukan bisa terus dilanjutkan.
"Kami tentu sangat bangga dan gembira, apalagi para wali murid ini sangat antusias, dan ini menjadi modal penting dalam mendidik anak. Ini adalah momentum yang sangat indag, semua bisa berkumpul bersama dan saling memberikan semangat selama menjalankan inadah puasa bagi anak-anak," ujarnya.
Sejumlah orang tua juga mengaku senang dengan kegiatan yang dilakukan di sekolah, sebab sejumlah siswa mengaku sangat antusias dan mengaku sangat gembira saat mengikuti Pesantren Ramadan Ceria.
"Kami tentu sangat mendukung, sebab setiap anak kami pulang, dia selalu bercerita kalau sekolahnya seru dan selalu ada yang baru, sehingga dia sangat bersemangat untuk menjalani puasa Ramadan ini," ujar Erlita wali siswa dari TK IT Permata Hati Banjarnegara.
Sementara itu, dalam ceramahnya Ustadz Firdaus Maulana Akbar mengatakan bahwa, momentum Ramadan adalah momentum dimana bisa menyatukan keluarga. Sebab selama Ramadan ini, masyarakat khususnya umat muslim merasa ingin dekat dengan keluarga, sehingga di akhir Ramadan ada tradisi mudik yang tak dapat dicegah.
"Di negeri kita ini sangat luar biasa, banyak anak-anak usia di bawah 7 tahun mampu menjalankan puasa sampai maghrib, di beberapa negara muslim, pemandangan anak usia 6 sampai 7 tahun biasa makan di pinggir jalan saat Ramadan, tetapi di sini tidak," ujarnya.
Editor : Adel
Artikel Terkait