SEMARANG,iNewsBanjarnegara.id-Sedikitnya 2020 para penghafal Al Qur'an di wilayah Jawa Tengah menerima bisyaroh dari Pemprov Jateng selama lima tahun terakhir. Bisyaroh tersebut diberikan pada santri dari berbagai Pondok Pesantren yang berhasil menghafal Al Qur'an 30 juz.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengatakan, pemberian bisyaroh pada penghafal Al Qur'an 30 juz diberikan sejak dirinya menjabat sebagia wakil gubernur, dan ini sudah menjadi program dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Sebenarnya, program ini tidak hanya bagi yang beragama Islam, tetapi ada juga program untuk agama lain, namun hingga saat ini paling banyak menerima manfaat dari kalangan Pondok Pesantren," katanya.
Menurutnya, sejak digulirkan pada 2019 lalu, sedikitnya sudah mencapai 2020 para tahfidz yang menerima manfaat, jumlah tersebut terhiting sejak tahun 2019 hingga Juli 2023. Diamana setiap tahfidz 30 juz ini mendapatkan bisyaroh sebesar Rp 1 juta per orang.
"Kami berharap program ini dapat diteruskan di masa mendatang, kalau bisa ditingkatkan lagi, sehingga akan semakin banyak penerima manfaat dari program ini," katanya.
Selain program Bisyaroh bagi penghafal Al Qur-an, Pemprov Jateng juga memberikan insentif bagi pengajar agama. Total dana hibah yang diberikan Pemprov Jateng tahun 2023 mencapai Rp 277 miliar.
Jumah tersebut diserahkan kepada 230.830 guru agama. Mereka menerima Rp 1,2 juta pertahun. Selain itu, jumlah penerima juga mengalami kenaikan setiap tahunnya, syukur jika program ini terus berlanjut hingga masa-masa mendatang.
"Pada tahun 2023 ada kenaikan penerimanya, walaupun tidak signifikan. Dan kami di pemerintahan ini tinggal menyisakan dua bulan, kami juga masih memperjuangkan agar program ini tetap berlanjut di tahun 2024 mendatang," ujarnya.
Editor : Adel
Artikel Terkait