DCF Ditiadakan, Begini Nasib Anak Berambut Gimbal di Dieng

Syarif TM
Prosesi pemotongan rambut gimbal di dataran tinggi Dieng Banjarnegara. Foto. dok iNews.id

BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Gelaran event budaya Dieng Culture Festival (DCF) di dataran tinggi Dieng sudah dipastikan tidak digelar tahun ini, hal ini seiring dengan adanya penataan kawasan Dieng yang dilakukan oleh Kementerian PU PR RI.

Dengan kondisi ini, nasib anak pemilik rabut gimbal dipastiakn tidak dapat melakukan pemotongan rambut dalam gelaran budaya tersebut, namun bagi keluarga yang tetap ingin melakukan ritual pemotongan rambut gimbal masih bisa melakukannya secara mendiri.

Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa Alif Fauzi mengatakan, saat ini sudah banyak anak rambut gimbal yang meminta untuk diruwat saat DCF. Namun, ditiadakannya gelaran DCF tahun ini membuat panitia terpaksa menampung para anak bajang ini di pemangku adat Dieng.

"Kalau anak rambut gimbal yang datang ke sini untuk diruwat saat DCF banyak. Sementara didata dulu di pemangku adat, jika mau maka pemotongan bisa dilakukan tahun depan, jika tidak tetap bisa melakukan ritual tersebut secara mandiri, artinya tidak dalam gelaran DCF," katanya.

Pelaksanaan ritual mandiri bagi masyarakat yang ingin melakukan ruwatan tetap bisa dilakukan, hanya saja kegiatan tersebut tidak dikemas dalam gelaran Dieng Culture Festival. Sebab pada dasarnya ruwat rambut gimbal tidak terpengaruh dengan adanya DCF atau tidak, ruwat atau cukur rambut gimbal dapat dilakukan sesuai dengan permintaan anak.

"Kalau memang mintanya dilakukan tahun ini, maka prosesi ritual tetap bisa dilaksanakan, tetapi mintanya dicukur pada saat DCF ya harus menunggu tahun depan. Makanya ini didata dulu, kemudian kami menanyakan pada anak gimbal itu mau dicukur kapan, permintaannya apa dan lainnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Dieng Slamet mengakui jika dirinya akan menggelar ruwatan secara mandiri di rumah, hal ini dilakukan lantaran sang anak minta segera dipotong, sehingga dirinya bersiap untuk menggelar ritual pemotongan rambut gimbal meski harus dilakukan mandiri dan dirumah.

"Ini hanya acara mandiri keluarga, jadi tidak ramai seperti DCF, hanya prosesi ritual dan pemotongan saja, hal ini sebenarnya sudah menjadi tradisi di wilayah kami sejak belum adanya DCF," katanya.

Terkait pelaksanaan pemotongan mandiri, dia juga sudah berkoordinasi dengan panitia DCF, hal ini dilakukan lantaran keinginan sang anak yang menginginkan pemotongan rambut gimbalnya tahun ini.

"Mumpung anaknya mau, makanya kami melaksanakan mandiri," ujarnya.

Editor : Adel

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network