BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di Kabupaten Banjarnegara untuk 1.074 rumah yang tersebar di 19 kecamatan sudah 100 persen menyala. Program tersebut merupakan bantuan dari pemerintah terkait pasang listrik baru bagi warga yang membutuhkan.
Bantuan BPBL ini merupakan satu upaya pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi dan membantu masyarakat memperoleh akses listrik. Di Banjarnegara sendiri ada 1.074 sasaran dan semuanya sudah terpasang dan menyala.
"Hingga saat ini target 1.074 sambungan listrik di 19 kecamatan tersebut sudah menyala dan bisa dinikmati," kata Koordinator Standardisasi Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Hanat Hamidi dalam Peresmian dan Penyalaan Pertama Program BPBL Provinsi Jawa Tengah, di Desa Merden, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara.
Menurutnya, program BPBL diharapkan dapat mengurangi susut jaringan akibat penarikan kabel sambungan dari tetangga yang tentunya tidak sesuai dengan ketentuan dan memiliki risiko konsleting yang berakibat fatal.
"Sambungan listrik yang tidak sesuai dengan kaidah keselamatan ketenagalistrikan tentu sangat berbahaya, karena seperti yang kita ketahui, listrik selain bermanfaat namun juga berbahaya," katanya.
Keselamatan ketenagalistrikan pada instalasi listrik rumah tangga juga disinggung oleh Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto, bahkan dia melihat di Banjarnegara sendiri masih banyak rumah yang belum terpasang listrik secara mandiri, untuk itu BPBL ini diharapkan memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat.
"Di Banjarnegara kita masih sering melihat rumah tidak dilistriki secara mandiri, masih menyambung ke tetangga atau saudara. Ini jelas-jelas tidak laik operasi dan berbahaya bagi keselamatan warga," katanya.
Rofik menyampaikan apreasiasinya pada pemerintah baik pusat dan daerah termasuk Forum Koordimasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) setempat sehingga Program BPBL berjalan dengan baik.
"Kami pastikan ke semua penerima manfaat bahwa program ini tidak menarik sepeserpun biaya. Kalau masyarakat menemui ada oknum yang memungut biaya, laporkan ke kami. Insya Allah kami bantu," kata Rofik.
Asisten Ekonomi Pembangunan Kabupaten Banjarnegara Riatmojo Ponco Nugroho lebih menekankan pada potensi terbukanya peluang usaha yang muncul karena program BPBL.
"Program ini untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik terlebih listrik sudah menjadi kebutuhan pokok, bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk penerangan tapi juga kegiatan produktif dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Banjarnegara," katanya.
Selain meningkatkan rasio elektrifikasi, program BPBL juga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat. Dengan memiliki akses listrik sendiri, masyarakat penerima manfaat BPBL diharapkan tidak lagi tergantung penyediaan listrik dari tetangga. Masyarakat penerima program BPBL akan mendapatkan instalasi listrik rumah berupa 3 titik lampu dan 1 kotak kontak, pemeriksaan, pengujian instalasi, penerbitan Sertifikat Laik Operasi (SLO), serta penyambungan ke PLN dan token listrik perdana.
Editor : Adel
Artikel Terkait