BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id - Mahrun Sumartin dan Purnawati warga Kelurahan Krandegan Banjarnegara merupakan suami istri yang akan berangkat haji 13 Mei 2024 mendatang. Mahrun Sumartin bukanlah sosok yang memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap atau bahkan berpenghasilan diatas UMK. Mahrun sendiri merupakan perajin atau tukang stempel yang biasa mangkal di Gedung Kuliner Banjarnegara.
Kepada wartawan, Mahrun didampingi istrinya, Purnawati menceritakan jika mendapat panggilan haji merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. "Kami tidak membayangkan ternyata bisa berangkat haji tanpa berhutang kepada siapapun untuk melunasi biaya sebesar Rp 64 juta dalam waktu 8 bulan,"katanya, Kamis (25/4/2024).
Menurut Mahrun, dirinya mendaftarkan haji ditahun 2012 langsung bersama istri karena ditahun penghasilan dari perajin stempel sangat berlimpah. Mahrun sendiri mulai membuka usaha stempel ditahun 1998. "Sejak buka hingga pertengahan tahun 2012, penghasilan stempel sangat banyak sehingga kami sisihkan untuk daftar haji," katanya.
Setelah berhasil mengumpulkan biaya pendaftaran haji sebesar Rp 50 juta untuk dia dan istrinya, sejak saat itulah dirinya berkomitmen untuk selalu menabung dengan menyisihkan keuntungan rata-rata Rp 500 ribu per minggu. Jika ada keuntungan banyak, tabungan juga ditambah. "Ditahun 2014, ujian mulai kami rasakan yaitu diawali dengan disuruh pindah lapak karena semula saya memiliki lapak di dekat kantor BRI Cabang Banjarnegara untuk pindah ke samping. Lama-lama, penghasilan makin menurun sehingga kami memantabkan diri pindah masuk gedung kuliner," katanya. Namun, menurunnya pendapatan stempel tidak menyurutkan langkah dia dan istrinya untuk terus menyisihkan keuntungan walaupun terkadang seperti terbentur pada kebutuhan lainnya.
Purnawati, istri Mahrun mengatakan, komitmen menabung tetap dilaksanakan apapun resikonya. "Kami sepakat untuk hidup sangat prihatin agar cita-cita naik haji bisa terlaksana," katanya. Sekitar 7 bulan lalu, dirinya mendapat surat panggilan pelunasan haji dari Kemenag Banjarnegara. Setelah menerima surat tersebut, suami sempat akan menunda pelunasan atau mengajukan penguduran waktu karena belum memiliki uang untuk pelunasan sebesar Rp 60 juta lebih. "Saya sampaikan kepada suami jika pasrah dan yakin Alloh memang sudah memanggil dan pasti ada rejeki. Percaya dan yakin pasti ada rejeki," katanya.
Benar, tiba-tiba ada rejeki yang tak terduga dan bukan dari berhutang, Mahrun dan Purnawati akhirnya bisa melunasi kekurangan biaya haji. "Keyakinan kami sangat kuat terhadap Alloh. Alhamdulillah kami bisa berangkat haji dengan rencana keberangkatan 13 Mei 2024. Mohon doanya," kata Mahrun dan Purnawati.
Editor : Adel
Artikel Terkait