Kopi Seceting, Program Kemenag Banjarnegara Lawan Stunting dan Nikah Anak

Jhodi
Kepala Kantor Kemenag Banjarnegara, Karsono saat menyampaikan program Kopi Seceting kepada stakeholder agar menjadi upaya bersama di Kecamatan Pandanarum

BANJARNEGARA.iNews.id - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banjarnegara terus gencarkan kampanye pencegahan stunting dan pernikahan anak. Melalui program KOPI SECETING yaitu Komunitas Penyuluh Agama Islam Serius Cegah Stunting merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat yang diinisiasi Kementerian Agama (Kemenag) Banjarnegara sejak 2022 menjadi program unggulan untuk mencegah pernikahan anak dan penurunan angka stunting. Program Kopi Seceting dideklarasikan oleh Penyuluh Agama Islam di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara pada Sabtu 1 Juni 2024.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banjarnegara, Karsono mengatakan dalam rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sepanjang tahun ini, Kemenag Banjarnegara bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan tokoh masyarakat. Program ini fokus pada edukasi tentang pentingnya gizi seimbang, kesehatan ibu hamil, serta dampak negatif pernikahan dini terhadap perkembangan anak. "Stunting dapat terjadi akibat gizi buruk dan kurangnya perhatian terhadap kesehatan ibu dan anak. Sementara itu, pernikahan dini sering kali mempengaruhi kesehatan ibu muda dan bayinya, yang pada akhirnya meningkatkan risiko stunting," katanya.

Melalui berbagai kegiatan penyuluhan dan seminar, Kemenag Banjarnegara berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya stunting dan pernikahan anak. Selain itu, dilakukan pula pendampingan kepada keluarga untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan ibu hamil mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai.

Kemenag Banjarnegara juga aktif mengajak tokoh agama dan pemuka masyarakat untuk turut serta dalam kampanye ini. Mereka diharapkan dapat menyampaikan pesan-pesan positif kepada umat melalui ceramah dan kegiatan keagamaan. "Dengan pendekatan yang holistik dan melibatkan berbagai pihak, kami optimis dapat menurunkan angka stunting dan pernikahan anak di Banjarnegara," katanya.

Kasi Bimas Islam pada Kantor Kemenag Kabupaten Banjarnegara, Slamet Wahyudi mengatakan adalah sebuah gerakan masif dari Penyuluh Agama Islam pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara dalam upaya intervensi langsung pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting serta cegah kawin anak di Kabupaten Banjarnegara melalui kegiatan-kegiatan tatap muka dan atau kampanye di media social. 

"Penyuluh Agama merupakan pegawai pemerintah di bawah Kementerian Agama yang mempunyai tugas fungsi memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat. Selain penyuluhan terkait kegamaan juga mempunyai kewajiban menyampaikan program-program pemerintah melaui bahasa agama, salah satunya adalah pencegahan stunting," katanya.

Stunting menjadi isu nasional yang digaungkan pemerintah sampai ke tingkat lapisan masyarakat paling bawah. Dengan sumber daya penyuluh berjumlah 179 yang terdiri dari 160 Penyuluh Agama Islam Non PNS dan 19 Penyuluh Agama Islam Fungsional dan tersebar di 20 kecamatan, Kementerian Agama dapat mengambil peran strategis dalam menekan angka stunting di Kabupaten Banjarnegara dengan inovasi gerakan KOPI SECETING. "Penyuluh dengan program bimbingan penyuluhan pada Majlis Taklim, bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) serta kampanye melalui media sosial lainnya," katanya.

Editor : Adel

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network