BANJARNEGARA,banjarnegara.inews.id - Di Kabupaten Banjarnegara, musim kemarau yang melanda saat ini selain dirasakan oleh warga di beberapa kecamatan karena kekurangan air bersih, juga memberikan dampak terhadap sektor pertanian, khususnya pada lahan sawah.
Kepala Distankanak Kabupaten Banjarnegara Firman Sapta Adi melalui Kabid Ketahanan Pangan Emi Susilowati mengatakan dari total luas lahan tanaman padi seluas 9.076,5 hektar terdapat luasan 3.124 hektar berpotensi kekeringan sedangkan yang sudah terdampak kekeringan baik ringan, sedang maupun berat mencapai 46 hektar.
" Dari luasan tersebut yang terdampak ringan seluas 12 Ha, sedang 29 ha, berat 3 ha dan mengalami puso 2 ha. Sawah yang puso berada di Desa Purwasaba dan Salamerta," katanya.
Menurut Emi, terkait kondisi saat ini, Distankanak Kabupaten Banjarnegara telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi dampak kekeringan tersebut. Salah satu langkah utama adalah penyedotan air dari sungai dengan bantuan mesin pompa yang disediakan oleh dinas proteksi melalui asuransi usaha tani padi. "Asuransi usaha tani padi (AUTP) adalah penjaminan tanaman dari puso, apabila terkena puso dapat diklaim dengan klaim dengan nilai pertanggungannnya Rp 6 juta per hektar dengan persyaratan yang sudah ditetapkan Kementerian Pertanian," katanya.
Pihak terkait terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan para petani untuk memastikan bantuan yang diperlukan dapat disalurkan dengan efektif. Diharapkan, langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi dampak kekeringan dan mendukung keberlanjutan produksi padi di wilayah tersebut.
Editor : Adel
Artikel Terkait