BANJARNEGARA,banjarnegara.inews.id – Telaga Merdada, merupakan salah satu keindahan alam yang menjadi ikon dataran tinggi Dieng Kabupaten Banjarnegara. Telaga yang terletak di Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Banjarnegara ini, membentang seluas 25 hektar di ketinggian 2045 mdpl dan dikelilingi Bukit Pangonan dan Bukit Semurup.
Telaga Merdada menyajikan pemandangan memukau dan memanjakan mata. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, keindahan telaga ini mulai memudar akibat tumbuhan enceng gondok yang hampir menutupi seluruh permukaan airnya. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara memulai upaya percepatan pembersihan enceng gondok sejak Minggu (11/1/2025).
Plt Kepala BPBD Banjarnegara, Tursiman, mengatakan langkah tersebut dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari Bank Jateng melalui program TJSLBU, PT. Geodipa Energi, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, hingga komunitas Indonesia Off Road Federation (IOF) Cabang Banjarnegara. Tidak ketinggalan, aparat dari Kecamatan, Koramil, Polsek, Pemerintah Desa Karangtengah, relawan, dan masyarakat turut bahu-membahu dalam aksi ini.
“Kami menargetkan pembersihan enceng gondok selesai pada 30 Januari 2025. Ini adalah langkah nyata untuk mengembalikan fungsi ekologis dan estetika Telaga Merdada, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan,” kata Tursiman.
Sebagai zona lindung yang vital, Telaga Merdada memiliki peran ganda. Selain menjadi penampung air saat musim hujan dan sumber pengairan untuk pertanian, telaga ini juga merupakan destinasi wisata unggulan yang berkontribusi besar terhadap perekonomian warga setempat.
Pj Bupati Banjarnegara, Muhamad Masrofi, menegaskan pentingnya menjaga keberlanjutan Telaga Merdada. Sebab, dalam dua tahun terakhir, enceng gondok telah menyebabkan pendangkalan telaga dan penurunan volume air, yang berdampak langsung pada kegiatan pertanian dan sektor pariwisata. "Aksi pembersihan ini menjadi langkah penting untuk memulihkan fungsi telaga sekaligus memperbaiki ekosistem setempat,” ujarnya.
Meski sebelumnya masyarakat telah berinisiatif melakukan pembersihan secara mandiri, upaya tersebut belum menunjukkan hasil maksimal. Kini, dengan semangat gotong royong dan dukungan lintas sektor, pemerintah optimis pesona Telaga Merdada akan kembali terpancar.
“Kami mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam upaya ini. Telaga Merdada bukan hanya milik warga Karangtengah atau Banjarnegara, tapi milik bersama yang harus kita jaga demi generasi mendatang,” kata Pj Bupati.
Menurut masrofi, dengan upaya tersebut Telaga Merdada diharapkan kembali menjadi destinasi wisata yang memikat sekaligus penyangga ekologi yang berdaya guna bagi masyarakat sekitar. Pembersihan enceng gondok menjadi simbol harapan baru untuk masa depan telaga dan lingkungan Dieng yang lebih baik.
Editor : Adel
Artikel Terkait