Terapkan JARWO, Petani Desa Sikumpul Sukses Tingkatkan Hasil Panen Padi

GH Cahyono
Sejumlah petani Desa Sikumpul saat menanam padi model Jarwo yang terbukti dapat meningkatkan hasil panen, Sabtu (1/2/2025)_GH Cahyono

BANJARNEGARA,banjarnegara.inews.id - Metode tanam padi Jajar Legowo (Jarwo) semakin diminati oleh petani di berbagai daerah, termasuk di Desa Sikumpul Kecamatan Kalibening Banjarnegara. Salah satu petani, Aji, telah tiga kali menerapkan metode ini dan merasakan manfaatnya secara langsung.

Sebelumnya, dengan luas sawah 0,6 hektar, Aji hanya mampu menghasilkan sekitar 3,25 ton padi. Namun setelah menerapkan metode Jajar Legowo dengan menggunakan bibit padi IR-64, hasil meningkat menjadi 4,5 ton padi tiap kali panen. "Kami dan beberapa masyarakat lainnya masih terus menggunakan tanam padi model Jarwo karena hasilnya lebih baik dibandingkan cara lainnya," kata Aji.

Dengan hasil yang lebih baik, Aji dan para petani lainnya di Desa Sikumpul optimis bahwa metode Jajar Legowo bisa menjadi solusi bagi peningkatan produktivitas pertanian di wilayah mereka. "Kami berharap semakin banyak petani yang mencoba metode ini agar produksi padi semakin meningkat," katanya.

Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kalibening, Heri Misanto mengatakan, di Kecamatan Kalibening terdapat luasan sawah kurang lebih 885 hektar namun yang menggunakan tanam padi jarwo kurang lebih baru 5 hektar. " Ada beberapa kendala di Kecamatan Kalibening jika diterapkan jarwo karena hampir mayoritas lahan merupakan  balong atau rawa, petakan yang kecil dan model teras serta umur bibit yang akan ditanam lebih tua dari pada wilayah lain," katanya.

Menurut Heri, penemu sistem tanam padi jajar legowo (Jarwo) adalah Legowo, seorang pejabat dinas pertanian di Kabupaten Banjarnegara. Sistem tanam ini diperkenalkan pada tahun 1996. Jajar legowo merupakan cara tanam padi sawah dengan pola beberapa barisan tanaman yang diselingi satu barisan kosong. Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan kosong dipindahkan sebagai tanaman sisipan di dalam barisan. 

Kata jajar legowo berasal dari bahasa Jawa, yaitu "jajar" yang berarti bercampur, "lego" yang berarti luas, dan "dowo" yang berarti panjang sehingga memungkinkan peningkatan hasil panen hingga 15-20%, memudahkan perawatan dan pemupukan, serta mengurangi risiko serangan hama dan penyakit.

Dengan hasil yang menjanjikan, metode Jajar Legowo diharapkan semakin luas diterapkan oleh petani di berbagai daerah untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Editor : Adel

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network