Orang Tua Wajib Waspada ! Kejahatan Online Kini Menyasar Anak-Anak

GH Cahyono
Kantor Dinsos PPPA Kabupaten Banjarnegara

BANJARNEGARA,banjarnegara.inews.id - Kejahatan siber terus berkembang dan kini semakin mengkhawatirkan karena mulai menyasar anak-anak di bawah umur.  Salah satu modus yang marak terjadi di Banjarnegara adalah skimming digital yakni kejahatan dengan memanfaatkan media sosial, aplikasi kencan online, hingga grup WhatsApp untuk menjebak korban. Dinas Sosial Kabupaten Banjarnegara saat ini menangani tujuh korban anak di bawah umur yang menjadi sasaran pemerasan melalui metode tersebut. 

Kepala Dinas Sosial Banjarnegara, Aditya Agus Satria belum lama ini mengungkapkan kasus skimming digital sebenarnya lebih banyak terjadi, dengan mayoritas korban adalah perempuan berusia 15 hingga 30 tahun. Namun, pihaknya hanya menangani kasus yang melibatkan anak-anak di bawah 18 tahun.

Menurut Aditya, para pelaku memanfaatkan dunia maya untuk membangun komunikasi intens dengan korban, sering kali melalui bujuk rayu agar korban bersedia bertukar foto atau video pribadi yang tidak pantas. Setelah mendapatkan materi tersebut, pelaku mulai melakukan pemerasan dengan ancaman akan menyebarluaskan konten jika korban tidak memberikan uang.

"Nominal pemerasannya memang kecil, mulai dari Rp10.000 hingga Rp50.000 per hari, tetapi berlangsung dalam waktu lama. Jika dijumlahkan, totalnya cukup besar. Selain kerugian finansial, kejahatan ini juga membawa dampak psikologis yang cukup serius bagi korban." katanya.

Pihaknya mengimbau para orang tua untuk lebih waspada terhadap perilaku anak-anak mereka, terutama dalam penggunaan uang jajan. Jika ada tanda-tanda mencurigakan, seperti pengeluaran uang yang tidak biasa atau perubahan sikap yang drastis, sebaiknya dilakukan pendekatan yang baik untuk mencari tahu penyebabnya.

Menurut Aditya, masyarakat diharapkan lebih waspada terhadap kejahatan digital dan turut serta dalam mengawasi aktivitas anak-anak di dunia maya. "Jika ada indikasi anak menjadi korban skimming, segera laporkan ke pihak berwenang. Kejahatan ini bisa berdampak besar pada mental dan masa depan anak-anak kita," tegas Aditya.

Beberapa dampak yang ditemukan meliputi:

-. Isolasi sosial : Korban menjadi tertutup dan menghindari interaksi sosial.

-. Putus sekolah : Tekanan akibat pemerasan membuat korban kehilangan fokus belajar.

-. Depresi dan kecemasan : Ancaman yang terus-menerus menyebabkan gangguan mental serius.

Editor : Adel

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network