BANJARNEGARA,banjarnegara.iNews.id – Tren kasus HIV di Kabupaten Banjarnegara menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan. Hingga awal 2024, tercatat 86 kasus baru, dengan mayoritas penderitanya adalah laki-laki.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, dr. Latifa Hesti P, M.Kes, menyatakan bahwa dari total penderita baru tersebut, sebanyak 84 orang telah menjalani pengobatan. Dua orang lainnya dinyatakan lost to follow up atau kehilangan kontak. "Sebanyak 97,67 persen penderita telah mendapatkan pengobatan antiretroviral," ujar Latifa saat dikonfirmasi, Minggu, (6/4).
Data Dinas Kesehatan menunjukkan bahwa kasus HIV pertama kali terdeteksi di Banjarnegara pada 2003. Sejak saat itu, jumlahnya terus bertambah setiap tahun. Bahkan, pada 2023 ditemukan lonjakan signifikan dengan 97 kasus baru dalam satu tahun. "Tren beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan kasus pada populasi laki-laki seks dengan laki-laki (LSL). Sementara kasus dari kelompok pekerja seks perempuan cenderung rendah," kata Latifa.
Untuk menjangkau kelompok berisiko, Dinas Kesehatan telah membentuk tim penjangkau lapangan yang secara aktif melakukan skrining dan edukasi kepada komunitas kunci. "Kami memiliki tim penjangkau populasi risiko dan kelompok pendukung sebaya bagi ODHIV (Orang dengan HIV)," ujarnya.
Dinas Kesehatan Banjarnegara menyediakan layanan tes HIV gratis dan rahasia yang dapat diakses masyarakat melalui seluruh puskesmas. Pemeriksaan juga bisa dilakukan secara sukarela dan tanpa rujukan. "Yang tak kalah penting, masyarakat harus menghilangkan stigma terhadap ODHA. Dukungan moral dan sosial sangat membantu mereka menjalani pengobatan dan kehidupan sehari-hari," katanya.
Latifa menambahkan bahwa HIV memang belum bisa disembuhkan, namun pengobatan antiretroviral (ARV) mampu menekan jumlah virus dalam tubuh sehingga penderita bisa hidup lebih sehat dan produktif. HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel CD4, yang berperan dalam melawan infeksi. Jika tidak ditangani, HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), kondisi ketika tubuh tidak lagi mampu melawan penyakit. Virus ini menyebar melalui kontak cairan tubuh, seperti darah, sperma, atau cairan vagina dari orang yang terinfeksi.
Editor : Adel
Artikel Terkait
