BANJARNEGARA,banjarnegara.iNews.id - Menjelang peringatan Hari Bumi Sedunia yang jatuh pada 22 April mendatang, mahasiswa dan masyarakat desa hutan menggagas gerakan lingkungan bertajuk ' Merusak Hutan Hari Ini Mengubur Banjarnegara Esok Hari '.
Gerakan yang dimotori Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM STIMIK Tunas Bangsa Banjarnegara ini mengajak masyarakat Banjarnegara untuk menjaga kelestarian hutan dan membiasakan menanam pohon sebagai langkah nyata merawat alam.
Ketua BEM STIMIK Tunas Bangsa Banjarnegara, Sultan Fauzi mengatakan mahasiswa di Banjarnegara sangat peduli terhadap kondisi masyarakat termasuk lingkungannya.
Menurut Sultan, mahasiswa sebagai bagian dari elemen masyarakat juga memiliki tanggungjawab untuk menjadi bagian dari keberlangsungan dan kelestarian alam."Kami melihat ada kecenderungan masyarakat mulai abai terhadap kelestarian hutan. Padahal hutan adalah jantung kehidupan," kata Sultan.
Gerakan ini tidak hanya berhenti pada imbauan, BEM juga akan menggelar diskusi terbuka dengan berbagai elemen termasuk institusi yang berkaitan dengan alam pada Jumat (18/4) besok hingga puncaknya pada peringatan hari bumi sedunia 22 April mendatang.
"Mahasiswa dan masyarakat disekitar hutan juga turun menggelar aksi bagi bagi bibit pohon kepada masyarakat. Aksi tersebut merupakan alarm bagi semuanya jika alam sudah memanggil komitmen semua manusia untuk berbuat baik pada alam," katanya.
Menurut Sultan, kegiatan ini bukan sekadar seremoni tahunan. “Kami ingin membangun kesadaran kolektif, bahwa menjaga bumi bukan tugas segelintir orang, melainkan tanggung jawab bersama,” katanya.
Selain ajakan menanam pohon, BEM STIMIK juga akan mengawali peringatan hari bumi dengan menggelar diskusi terbuka soal perubahan iklim, krisis air, dan dampak deforestasi. Diskusi ini nantinya akan digelar secara tebuka dengan menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten dengan isu yang diusung mulai dari pemerintah, aktivis lingkungan dan narasumber lainnya. "Pohon bukan hanya peneduh. Ia penyaring udara, penjaga mata air, dan pelindung kehidupan. Dengan menanam satu pohon, sebenarnya kita sedang menanam harapan." katanya.
Hari Bumi Sedunia tahun ini mengusung tema global "Planet vs Plastics". Meski fokus utama dunia adalah pengurangan limbah plastik, mahasiswa Banjarnegara menilai pelestarian hutan dan reboisasi tak kalah penting sebagai benteng alami perubahan iklim.
Ketua DPRD Banjarnegara, Anas Hidayat menyambut baik inisiatif para mahasiswa. Ia mengatakan, kesadaran warga terhadap lingkungan memang perlu terus ditumbuhkan. “Kalau tidak ada yang mengingatkan, bisa-bisa hutan habis dibabat. Anak muda seperti mereka ini perlu didukung,” ucapnya. Dia berharap agar hasil diskusi dapat menjadi rekomendasi bagi seluruh elemen Banjarnegara agar muncul komitmen bersama tentang pentingnya menjaga alam.
Editor : Adel
Artikel Terkait